8 Calon Dewan Anggota DK Ojk: Berikut Beberapa Profilnya
8 Calon Dewan Anggota DK Ojk - Ilustrasi OJK (Dok. Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Panitia seleksi pemilihan calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan( OJK) periode 2023- 2028 sudah mengumumkan 8 nama yang lolos seleksi sesi III yaitu asesmen serta pengecekan kesehatan.

Nama- nama calon anggota DK OJK periode 2023- 2028 tersebut, ialah Budi Santoso, Iskandar Simorangkir, Adi Budiarso, Rico Usthavia Frans, Mardianto Eddiwan Danusaputro, Agusman, Erwin Haryono, Hasan Fawzi.

“Panitia seleksi memutuskan calon anggota DK OJK yang ditetapkan lulus seleksi tahap III dan berhak mengikuti Seleksi Tahap IV yakni afirmasi/wawancara,” tulis surat yang dilansir dari beberapa sumber.

Beberapa nama yang lolos sesi III DK OJK periode 2023- 2028 berasal dari bermacam golongan, mulai dari birokrat, jajaran petahana OJK serta Bank Indonesia( BI), sampai eks bankir bank pelat merah.

8 Calon Dewan Anggota DK OJK

Adi Budiarso

Adi Budiarso sat ini berprofesi selaku Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Laki- laki kelahiran Salatiga, 1 September 1970 ini meeraih gelar Diploma IV STAN pada 1997.

Pada 2001, ia sukses mendapatkan gelar Master of Accounting dari University of Southern California and dilanjutkan dengan gelar Doctor of Business Administration dari University of Canberra pada 2014.

Adi pula sempat mengemban amanat selaku Sekretaris Kerja Panitia Nasional 2018 Annual Meetings IMF- World Bank Group tahun 2018 di Bali. Kemudian dia sempat berprofesi selaku Kepala Pusat Pembiayaan Pergantian Iklim serta Multilatera, Tubuh Kebijakan Fiskal. Pada bertepatan pada 24 Agustus 2020, ia dilantik jadi Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan.

Iskandar Simorangkir

Iskandar Simorangkir lahir di Binjai, 4 Januari 1963. Ia menempuh pembelajaran Sarjana pada jurusan Manajemen di Universitas Udayana.

Ia pula pernah mengemban pembelajaran Magister pada jurusan Ekonomi Pembangunan di Vanderbilt University USA serta pendidikan Doktoral pada jurusan Ekonomi di Universitas Indonesia.

Dikala ini, Iskandar berprofesi selaku Deputi Menko Perekonomian. Sebelumnya, ia sempat menduduki posisi selaku Kepala Perwakilan( Bank Indonesia)( 2014- 2017), Kepala Kementerian( Bank Indonesia)( 2013- 2014), Kepala Biro/ Tim Studi Ekonomi( Bank Indonesia)( 2008- 2012), serta Peneliti Madya Senior( Bank Indonesia)( 2005- 2008).

Budi Santoso

Budi Santoso ialah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret( UNS) Solo angkatan 2000. Ia dikala ini berprofesi selaku salah satu Direktur PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia( PWC), satu perusahaan audit terbanyak di dunia. Budi lebih dahulu sempat berkarir di Komisi Pemberantasan Korupsi( KPK) selaku penyidik, Kepala Sekretariat Pencegahan, sampai Ketua Komisi.

Laki- laki kelahiran Magetan, Jawa Timur ini pula pernah bekerja selaku Senior Director di Kroll Singapore, Senior Manager di regu Fraud Investigation and Disputes di EY Indonesia, Direktur Pelatihan Association of Certified Fraud Examiner( ACFE) Indonesia Chapter serta Board Member ACFE Singapura Chapter.

Rico Usthavia

Frans Rico Usthavia Frans ialah Sarjana Ekonomi pada 2002 dari Universitas Indonesia. Dia setelah itu memperoleh gelar Master of International& Development Economics, dari Australian National University pada 2005. Laki- laki kelahiran Sidikalang, 27 Februari 1978 pula mendapatkan Gelar Ph. D dari University of Kansas pada 2014.

Dikala ini, ia berprofesi selaku Kepala Riset Ekonomi Makro serta Keuangan LPEM semenjak 2015. Ia dilantik selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal pada 3 April 2020. Bidang keahliannya meliputi Ekonomi& Proyeksi Bisnis, Model Ekonomi, Ekonomi Keuangan, Ekonomi Moneter, serta Analisis Kebijakan Publik.

Mardianto Eddiwan Danusaputro

Mardianto E. Danusaputro ialah Chief Executive Officer Mandiri Capital Indonesia( MCI), perusahaan modal ventura anak perusahaan PT. Bank Mandiri( Persero) Tbk. MCI bertujuan buat sediakan pendanaan ekuitas buat start- up regional, dengan fokus pada sektor fintech.

Tidak hanya bekerja di industri besar, Eddi pula berpengalaman selaku angel investor serta social entrepreneur. Eddi lulus dengan

gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta serta pula mempunyai gelar MBA dari Duke University, USA serta gelar Doktor Manajemen dari Universitas Indonesia.

Hasan Fawzi

Hasan Fawzi dikala ini berprofesi selaku Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia. Ia ditetapkan selaku Direktur Pengembangan BEI lewat RUPS pada 29 Juni 2018. Hasan lahir di Purwakarta pada 27 April 1970.

Ia mengawali karir di PT Kliring Depositori Dampak Indonesia dengan posisi terakhir selaku Kepala Kementerian Pengembangan Sistem( 1993- 1997), setelah itu bergabung dengan KPEI dengan posisi terakhir selaku Kepala Divisi Teknologi Informasi( 1997- 2008). Jadi Direktur PHEI( 20082012) serta Direktur Utama KPEI sepanjang 2 periode( 2012- 2015 serta 2015- 2018).

Agusman

Agusman dikala ini aktif selaku Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Audit Internal Bank Indonesia. Laki- laki kelahiran Padang ini menuntaskan pembelajaran sarjana di bidang Akuntansi Universitas Andalas pada 1989.

Agusman memulai karier di Bank Indonesia pada 1992. Ia sempat berprofesi selaku Kepala Departemen Surveillance Sistem Keuangan( 2016- 2017), Kepala Departemen Komunikasi( 2017- 2019), serta Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan( 2019).

Erwin Haryono

Erwin Haryono menempuh pembelajaran di bidang Ilmu Ekonomi serta Studi Pembangunan Universitas Diponegoro pada 1990. Ia melanjutkan pendidikan di International University of Japan serta memperoleh gelar Master di bidang Economics International Development pada 1998. Erwin memulai karier di Bank Indonesia pada 1994. Ia dikala ini berprofesi selaku Kepala Kementerian Komunikasi semenjak 2020.

Jadi setelah mengetahui 8 calon dewan anggota Dk Ojk, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!