Bagikan:

JAKARTA - Latihan penyebaran udara terbesar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang akan berlangsung pada bulan Juni, tidak akan menyebabkan pembatalan penerbangan komersial, kata manajer lalu lintas udara utama Eropa, setelah industri penerbangan Jerman menyatakan kekhawatiran hal itu dapat menyebabkan gangguan.

"Kami tidak mengantisipasi bahwa akan ada kebutuhan bagi operator penerbangan untuk melakukan pembatalan guna mengakomodasi kebutuhan latihan tersebut," kata Eurocontrol kepada Reuters dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir 26 April.

Bertajuk 'Air Defender 23', latihan tersebut akan menjadi salah satu latihan udara terbesar dalam sejarah NATO, dengan 25 negara mengambil bagian dalam latihan bersama di wilayah udara Jerman, Belanda dan Ceko. Ini akan menggunakan koridor udara yang sering digunakan untuk tujuan pelatihan, menurut Angkatan Udara Jerman.

Mengutip situs Bundeswehr, latihan tersebut akan digelar pada 12-23 Juni mendatang, diikuti sekitar 10.000 partisipan dan 220 pesawat terbang dari 23 jenis berbeda.

Diketahui, sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun lalu, wilayah udara komersial di atas Ukraina telah ditutup. Hal itu menyebabkan berkurangnya wilayah udara komersial di Eropa, mengakibatkan lebih banyak lalu lintas berkumpul di bagian selatan benua.

Pemogokan kontrol lalu lintas udara di Prancis dan di tempat lain telah memperburuk wilayah udara yang terbatas itu, meningkatkan kekhawatiran akan pembatalan dan penundaan yang mahal di seluruh benua.

Sementara, sektor penerbangan Jerman khususnya mengkhawatirkan dampak merugikan dari latihan tersebut pada penerbangan komersial. Kelompok industri Jerman BDLS telah menyerukan koordinasi yang ketat seputar latihan untuk mencegah gangguan.

"Tindakan terkoordinasi akan memungkinkan acara militer besar ini berlangsung sementara, pada saat yang sama, mengakomodasi lalu lintas udara sipil dengan dampak serendah mungkin dalam hal penundaan lalu lintas udara dan tindakan pengalihan rute," tambah Eurocontrol.