JAKARTA - Latihan Pertahanan Udara NATO mengirimkan pesan bahwa aliansi ini siap untuk mempertahankan setiap jengkal wilayahnya, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan dalam sebuah kunjungan ke markas besar latihan di Pangkalan Udara Jagel, Jerman, pada Hari Selasa.
"Ini adalah latihan udara terbesar dalam sejarah NATO," katanya dalam komentar yang disiarkan oleh kantor pers NATO, melansir TASS 20 Juni.
"Latihan ini mengirimkan pesan yang sangat jelas, NATO siap untuk mempertahankan setiap inci wilayah sekutu dan mempertahankan setiap inci wilayah udara sekutu," sambungnya.
Menurut Stoltenberg, latihan bertajuk 'Air Defender 2023' ini bertujuan untuk mencegah konflik, bukan melakukan provokasi.
"Pertahanan udara penting setiap saat untuk menjaga keamanan rakyat kita," ujar Stoltenberg, seperti mengutip Anadolu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius yang mendampingi Stoltenberg dalam kunjungan ini mengatakan, manuver Pertahanan Udara diperlukan karena "kebebasan dan keamanan harus diupayakan dan dipertahankan."
BACA JUGA:
"Karena tidak seperti beberapa tahun yang lalu, ancaman terhadap keamanan menjadi nyata lagi," tambah Pistorius, mengacu pada perang Rusia di Ukraina.
Latihan ini dimulai di Jerman dan negara-negara tetangga pada tanggal 12 Juni, dijadwalkan berlangsung selama dua minggu. Jerman mengatakan, latihan ini melibatkan sekitar 10.000 prajurit, termasuk 6.000 prajurit dari Jerman. Sekitar 250 pesawat akan mengudara selama latihan tersebut, yang bertujuan untuk berlatih mengusir musuh dari timur.