Hakim Perintahkan Pengacara Donald Trump Tidak Mengungkap Bukti Kasus Dokumen Rahasia ke Media
Donald Trump. (Wikimedia Commons/The White House)

Bagikan:

JAKARTA - Hakim di Florida, Amerika Serikat memerintahkan para pengacara mantan Presiden Donald Trump untuk tidak mengungkap bukti-bukti dalam kasus dokumen rahasia kepada media atau publik, menurut pengajuan pengadilan.

Perintah dari Hakim Bruce Reinhart tersebut juga memberikan syarat-syarat ketat pada akses Trump ke materi-materi tersebut.

"Materi Discovery, bersama dengan informasi apa pun yang diperoleh darinya, tidak boleh diungkapkan kepada publik atau media berita, atau disebarluaskan di platform berita atau media sosial apa pun, tanpa pemberitahuan sebelumnya dan persetujuan dari Amerika Serikat atau persetujuan dari Pengadilan," bunyi perintah yang diajukan pada Hari Senin, melansir Reuters 20 Juni.

Perintah tersebut juga menetapkan Trump "tidak boleh menyimpan salinan" dan ia hanya dapat meninjau materi kasus "di bawah pengawasan langsung Penasihat Hukum atau anggota staf Penasihat Hukum."

Perintah tersebut mengabulkan mosi yang diajukan minggu lalu oleh jaksa penuntut, meminta pengadilan untuk menetapkan persyaratan tentang bagaimana pembela menyimpan dan menggunakan dokumen-dokumen tersebut.

Trump yang mencalonkan diri kembali untuk nominasi presiden dari Partai Republik dalam Pilpres 2024, didakwa atas atas tuduhan federal awal bulan ini. Ia dituduh menyimpan dokumen rahasia pemerintah secara ilegal setelah meninggalkan Gedung Putih, kemudian bersekongkol untuk menghalangi penyelidikan federal atas masalah tersebut.

Trump mengaku tidak bersalah di pengadilan atas semua 37 dakwaan tersebut.

Dia membela penanganannya terhadap dokumen-dokumen tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Hari Senin, mengatakan dia perlu memeriksa kotak-kotak tersebut untuk mengeluarkan barang-barang pribadi, termasuk kemeja golf, celana dan sepatu.

"Sebelum saya mengirimkan kotak-kotak itu, saya harus mengeluarkan semua barang saya. Kotak-kotak ini diselingi dengan berbagai macam barang," sebut Trump.

"Saya sangat sibuk, seperti yang Anda lihat," tandasnya.

Trump mengulangi pernyataannya bahwa kotak-kotak itu berisi artikel majalah, barang-barang pribadi dan karya seni.

Sedangkan Departemen Kehakiman mengatakan kepada pengadilan, kotak-kotak tersebut berisi dokumen-dokumen yang sangat rahasia, termasuk rencana untuk menyerang Iran.