Bagikan:

JAKARTA - Ukraina mengumumkan pada Hari Senin, pihaknya berhasil mengusir pasukan Rusia dari delapan desa dalam serangan balasan yang sudah berlangsung selama dua minggu, sementara seorang pejabat pertahanan mengatakan Kyiv memiliki "pukulan terbesar", meski ada perlawanan dari pasukan Moskow.

Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Ukraina telah merebut kembali Piatykhatky, sebuah permukiman di bagian garis depan yang dijaga ketat di dekat rute paling langsung ke pantai Laut Azov negara itu.

Ini adalah bagian dari kemajuan Kyiv hingga sejauh tujuh km (4,3 mil) ke garis Rusia dalam dua minggu, merebut wilayah seluas 113 km persegi (44 mil persegi).

"Musuh tidak akan dengan mudah menyerahkan posisi mereka, dan kita harus mempersiapkan diri untuk duel yang sulit," kata Maliar di aplikasi perpesanan Telegram, melansir Reuters 20 Juni.

"Militer bergerak sebagaimana mestinya. Dan pukulan terbesar masih akan datang," lanjutnya.

Ditambahkannya, pertempuran paling sengit terjadi di timur dan selatan Ukraina. Secara terpisah, dia mengatakan militer Ukraina mencegah kemajuan Rusia di timur di mana ia memusatkan unitnya, termasuk pasukan serangan udara.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video malamnya, militer Kyiv bergerak maju di beberapa sektor dan bertahan dari serangan intensif di sektor lain. Tetapi hasil bersih menguntungkan bagi Ukraina, katanya.

"Kami tidak kehilangan posisi, hanya yang dibebaskan. Dan mereka mengalami kekalahan," ujar Presiden Zelensky.

Diketahui, perebutan desa-desa yang dilaporkan mencerminkan sifat tambahan dari keuntungan sejauh ini untuk Ukraina sejalan dengan penguatan yang telah dilakukan Moskow selama berbulan-bulan. Misalnya Piatykhatky, desa penting karena terletak sekitar 90 km dari pantai.

Ukraina telah mengakui serangan di sepanjang beberapa bagian dari garis depan sepanjang 1.000 km dalam serangan balasan yang telah lama direncanakan, untuk merebut kembali 18 persen wilayahnya yang diduduki Rusia, tetapi dengan hati-hati mengontrol informasi untuk alasan keamanan. Analis mengatakan, fase utama serangan balasan belum dimulai.