Kapal Selam yang Membawa Wisatawan ke Reruntuhan Titanic Hilang, Salah Satu Penumpangnya Miliarder Inggris
Reruntuhan Kapal Titanic. (Wikimedia Commons/NOAA/Institute for Exploration/University of Rhode Island)

Bagikan:

JAKARTA - Kapal hingga pesawat Amerika Serikat dan Kanada dikerahkan untuk melakukan pencarian besar-besaran, sebuah kapal selam yang hilang lebih dari satu hari sebelumnya di lepas pantai tenggara Kanada, ketika membawa turis menjelajahi reruntuhan Kapal Titanic, kata para pejabat.

Penjaga Pantai AS mengatakan, ada satu pilot dan empat penumpang di dalam kapal yang memiliki kapasitas untuk terendam selama 96 jam, tetapi tidak jelas apakah kapal tersebut masih berada di bawah air atau telah muncul ke permukaan dan tidak dapat berkomunikasi.

Kapal hingga pesawat yang dikerahkan untuk melakukan pencarian telah mengerumuni daerah sekitar 900 mil (1.450 km) di sebelah timur Cape Cod, beberapa di antaranya menjatuhkan pelampung sonar yang dapat memonitor hingga kedalaman 13.000 kaki (3.962 meter), Laksamana Muda Angkatan Laut AS John Mauger mengatakan kepada para wartawan pada Hari Senin.

"Ini adalah daerah terpencil dan merupakan tantangan untuk melakukan pencarian di daerah terpencil itu," kata Laksamana Muda Mauger, melansir Reuters 20 Juni.

"Kami mengerahkan semua aset yang tersedia untuk memastikan bahwa kami dapat menemukan kapal dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya," lanjutnya.

"Hingga malam ini kami akan terus menerbangkan pesawat dan menggerakkan kapal-kapal tambahan," tandas Mauger.

Ditambahkan olehnya, para pejabat juga telah menghubungi kapal-kapal komersial untuk meminta bantuan.

Penjaga Pantai AS mengatakan sebelumnya di Twitter, sebuah kapal di permukaan - Polar Prince - kehilangan kontak dengan kapal selam, yang disebut Titan, sekitar satu jam dan 45 menit setelah kapal itu mulai menyelam ke arah lokasi reruntuhan Titanic pada Hari Minggu pagi.

Sementara itu, perusahaan swasta yang mengoperasikan kapal selam tersebut, OceanGate Expeditions, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin, mereka "mengerahkan semua opsi" untuk menyelamatkan mereka yang ada di dalamnya.

Miliarder Inggris Hamish Harding dikabarkan termasuk di antara para penumpang, menurut sebuah unggahan di media sosial dari seorang kerabatnya.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan ekstensif yang telah kami terima dari beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan laut dalam dalam upaya kami untuk membangun kembali kontak dengan kapal selam tersebut," kata OceanGate.

Anak tiri Harding menulis di Facebook jika Harding telah "hilang di kapal selam" dan meminta "doa." Ia kemudian menghapus unggahan tersebut, dengan alasan menghormati privasi keluarga.

Harding sendiri sebelumnya telah mengunggah di Facebook, dia akan berada di kapal selam tersebut. Tidak ada unggahan lebih lanjut darinya.

Ekspedisi ini berangkat ke laut pada Hari Jumat. Sementara, penyelaman pertama dijadwalkan pada Hari Minggu pagi, menurut unggahan Harding.

Diketahui, ekspedisi yang menelan biaya 250.000 dolar AS per orang ini dimulai dari St John's, Newfoundland, sebelum menuju sekitar 400 mil (640 km) ke Atlantik ke lokasi reruntuhan, menurut situs web OceanGate.

Untuk mengunjungi bangkai kapal, penumpang naik ke dalam Titan, kapal selam berkapasitas lima orang, yang membutuhkan waktu dua jam untuk turun sekitar 12.500 kaki (3.800 m) ke Titanic.

Diketahui, kapal penumpang Inggris terkenal itu tenggelam dalam pelayaran perdananya akibat menabrak gunung es pada tahun 1912, menewaskan lebih dari 1.500 orang. Kisah ini telah diabadikan dalam buku nonfiksi dan fiksi serta film blockbuster tahun 1997 "Titanic".