JAKARTA - Ahli kelautan menyebut adanya suara dari bawah air di lokasi pencarian submersible berawak Titan yang hilang saat menuju reruntuhan Kapal Titanic memberikan harapan, kendati menyebut betapa bahayanya lokasi reruntuhan tersebut.
Dosen Senior Oseanografi Universitas Southampton Simon Boxall mengatakan, suara-suara di bawah air memberikan harapan bahwa mereka yang ada di dalam kapal masih hidup.
"Ada banyak sumber suara di lautan, tapi ini memberikan harapan," katanya kepada 'Newsday on the World Service', melansir BBC 21 Juni.
"Saya pikir salah satu skenario yang ditakuti semua orang adalah kapal selam itu pada dasarnya telah meledak. Jadi, hal ini memberikan harapan bahwa ini masih merupakan operasi penyelamatan dan bukan hanya operasi pemulihan," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Boxall juga menjelaskan betapa bahaya dan mematikannya kedalaman lokasi reruntuhan Kapal Titanic.
"Tekanan di sana (reruntuhan Kapal Titanic yang berada di kedalaman 3.800 meter di bawah air) sangat fenomenal," ujar Boxall.
"Itu akan menghancurkan siapa pun yang mencoba keluar dari sana. Jika Anda mencoba melarikan diri pada kedalaman itu, Anda hanya akan bertahan kurang dari satu detik," ungkapnya.
Karena itu, kapal selam harus dibawa ke permukaan, katanya.
Canadian P-3 aircraft detected underwater noises in the search area. As a result, ROV operations were relocated in an attempt to explore the origin of the noises. Those ROV searches have yielded negative results but continue. 1/2
— USCGNortheast (@USCGNortheast) June 21, 2023
Otoritas Amerika Serikat sebelumnya mengonfirmasi adanya suara dari bawah air di lokasi pencarian submersible berawak Titan yang tengah menuju reruntuhan Kapal Titanic, mengatakan suara berbunyi teratur dengan interval tertentu.
Diberitakan sebelumnya, Penjaga Pantai AS mengatakan di Twitter, sebuah kapal permukaan, Polar Prince, kehilangan Titan yang diluncurkannya sekitar satu jam dan 45 menit setelah memulai penyelaman ke arah lokasi reruntuhan Titanic pada Hari Minggu pagi.
BACA JUGA:
Diketahui, reruntuhan Titanic, kapal laut Inggris yang menabrak gunung es dan tenggelam dalam pelayaran perdananya pada April 1912, terletak sekitar 900 mil (1.450 km) timur Cape Cod, Massachusetts, dan 400 mil (644 km) selatan St. Louis. John's, Newfoundland.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi identitas mereka yang berada di dalam Titan. Namun, sejumlah laporan menyebutkan nama miliarder Inggris Hamish Harding dan pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood bersama putranya Suleman, yang keduanya warga negara Inggris.
Penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet serta Stockton Rush, pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, juga dilaporkan ikut serta.