Stoltenberg Sebut NATO Tidak akan Terintimidasi Nuklir Rusia
Sekjen NATO Jens Stoltenberg. (Wikimedia Commons/Fornyingsdepartementet)

Bagikan:

JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan memantau dengan cermat latihan rutin nuklir Rusia, menekankan tidak takut untuk terus memberikan dukungan terhadap Ukraina, kendati ada ancaman nuklir terselubung Moskow.

"Kami tidak akan terintimidasi," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan setelah pertemuan dua hari para menteri pertahanan aliansi, melansir Reuters 14 Oktober.

"Retorika nuklir Rusia berbahaya, sembrono dan mereka tahu, jika mereka menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina, itu akan memiliki konsekuensi yang parah," tandasnya.

Pertemuan itu adalah pertemuan besar NATO pertama sejak Moskow mengumumkan akan mencaplok beberapa wilayah Ukraina, memulai mobilisasi parsial dan mengeluarkan ancaman nuklir terselubung, langkah yang telah diklasifikasikan NATO sebagai eskalasi perang yang jelas yang dimulai ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Serangan terhadap jaringan pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik, juga meningkatkan ketegangan karena Eropa menderita krisis energi setelah Moskow memutuskan sebagian besar pasokan gasnya.

Diketahui, Kemunduran militer Rusia di Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Presiden Vladimir Putin mungkin menindaklanjuti ancaman untuk menggunakan senjata nuklir.

Stoltenberg mengatakan, NATO akan memantau latihan nuklir tahunan Rusia dengan sangat cermat, seperti yang telah dilakukan selama beberapa dekade. Dan tetap waspada, "paling tidak mengingat ancaman nuklir terselubung dan retorika berbahaya yang telah kita lihat dari pihak Rusia".

Ucapan itu tampaknya mengacu pada latihan tahunan "Grom" Rusia yang biasanya berlangsung pada akhir Oktober, di mana Rusia menguji pengebom, kapal selam, dan rudal berkemampuan nuklirnya.

NATO sendiri berencana menggelar latihan kesiapsiagaan nuklir tahunannya sendiri yang dijuluki "Steadfast Noon" pekan depan, di mana angkatan udara NATO berlatih bagaimana menggunakan bom nuklir AS yang berbasis di Eropa dengan penerbangan pelatihan, tanpa senjata langsung.

Pada Hari Rabu, seorang pejabat senior NATO mengatakan serangan nuklir Rusia di Ukraina "hampir pasti akan menarik tanggapan fisik dari banyak sekutu, dan berpotensi dari NATO sendiri".

Stoltenberg memperingatkan Moskow tentang "konsekuensi parah" jika menggunakan segala jenis senjata nuklir melawan Ukraina, tetapi menolak memberikan rincian tentang tanggapan potensial NATO.

Sekjen NATO mengatakan, serangan nuklir secara fundamental akan mengubah sifat konflik dan menandakan perlintasan garis yang sangat penting.

"Bahkan penggunaan senjata nuklir yang lebih kecil akan menjadi hal yang sangat serius dan secara fundamental mengubah sifat perang di Ukraina," tegasnya.