Bagikan:

JAKARTA - Turbin diduga milik Sriwijaya Air SJ-182 ditemukan dalam operasi pencarian tim SAR gabungan. Turbin ini diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Turbin ini mulanya diangkat dari perairan Kepulauan Seribu dan dievakuasi ke KRI Rigel 933. Saat ini turbin diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh ini sudah berada di dermaga JICT2, posko utama pencarian pesawat Sriwijaya Air.

Tampak turbin diangkat dengan crane ke lokasi yang diberi garis pembatas tempat meletakkan segala temuan terkait Sriwijaya Air-182. Pihak TNI AL langsung menyerahkan temuan ke Basarnas di lokasi untuk ditindaklanjuti penelitiannya oleh KNKT sekitar pukul 22.27 WIB. 

Sebelumnya Kabasarnas memastikan operasi SAR pencarian korban dan black box Sriwijaya Air SJ-182 berlangsung 24 jam. Untuk besok, pencarian akan diperluas areanya ke pesisir.

“Rencana kita besok kita masih melaksanakan operasi di daerah yang sama dengan metode permukaan laut dan bawah permukaan dengan sedikit melebarkan area pencarian menambah ke pesisir karena arus laut menuju arah pesisir,” kata Kabasarnas Bagus Puruhito dalam jumpa pers terkini di posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 10 Januari. 

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari sekitar pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.