Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah kantong jenazah warna oranye kembali masuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kantong ini berisi body part atau bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu, 9 Januari.

Dikutip dari siaran langsung Metro TV pukul 01.38 WIB, Senin, 11 Januari, kantong jenazah ini dilaporkan dibawa bersamaan pada pukul 23.15 WIB, Minggu, 10 Januari. Kantong ini diserahkan dari tim Basarnas di posko utama pencarian Sriwijaya Air SJ-182 di JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebelumnya Wakil Kepala RS Polri Kombes Hariyanto mengatakan pada pukul 21.00 WIB, Minggu, 10 Januari, total diterima 8 kantong jenazah berisi 10 body part korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu. 

Tim DVI Polri juga menghimpun data ante mortem korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang diberikan pihak keluarga. Data antemortem dikumpulkan dari laporan keluarga yang diterima di RS Polri, Jakarta; Pontianak; dan Surabaya Jatim.

“Jadi keseluruhannya ada 54 data, dari 54 kita ambil 39 DNA,” kata Kombes Hariyanto. 

Yang terbaru dari operasi pencarian korban dan serpihan juga black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182, turbin diduga milik pesawat rute Jakarta-Pontianak itu sudah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Turbin ini mulanya diangkat dari perairan Kepulauan Seribu dan dievakuasi ke KRI Rigel 933. Saat ini turbin diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak ini sudah berada di dermaga JICT2, posko utama pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah mengantongi rekaman pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan petugas pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC).

“Tim juga sudah mengirim 2 orang melakukan pengumpulan data di Airnav Indonesia dan sudah mengumpulkan rekaman berikut transkrip pembicaraan antara pilot dengan pengatur lalu lintas udara. Tim juga sudah berhasil mendapatkan data mentah data radar pergerakan pesawat yang akan dikaji, tim sudah wawancara petugas lalu lintas udara yang bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan,” ujar Ketua Sub Komite Etik Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo.

Tim KNKT dijelaskan Nurcahyo disebar dalam proses investigasi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Ada sejumlah instrumen pesawat yang diteliti KNKT hasil temuan operasi SAR gabungan.

“Tim KNKT yang di JICT sudah menerima dari Basarnas beberapa komponen, ada beberapa diidentifikasi beberapa instrumen pesawat ada GPWS (Ground Proximity Warning System), radio Altimeter, alat peluncur darurat yang akan diidentifikasi dari pintu sebelah mana karena ada 4 di pesawat  dan bagian pesawat umumnya dari bagian ekor sebelah bawah,” sambung dia. 

Selain itu, KNKT sudah menerima tawaran bantuan dari otoritas Singapura dalam pencarian kotak hitam atau black box.

“Dan berkoordinasi dengan otoritas Amerika NTSB (National Transportation Safety Board) dan sudah ditunjuk Michael Hoff yang akan menjadi accredited representative di investigasi kecelakan pesawat ini,” papar KNKT.