Bagikan:

JAKARTA - Pencarian kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dilanjutkan malam ini. Penyelam membawa alat tambahan untuk mendeteksi keberadaan black box dengan akurat.

“Dalam pelaksanaan operasi KRI Rigel telah berhasil mendeteksi adanya dua pinker yang kita yakini itu adalah black box. Kenapa kita meyakini, karena hanya ada dua transmitted emergency yang kita tangkap pada waktu itu dan sampai saat ini kita laksanakan pencarian dengan penyelaman dan tambah alat dibawa penyelam untuk masuk supaya lebih akurat,” kata Kabasarnas Bagus Puruhito dalam jumpa pers terkini dari Posko JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 10 Januari

Selain memastikan operasi pencarian black box berlanjut malam ini, Kabasarnas juga menyampaikan hasil temuan dari operasi pencarian tim gabungan.

“Kita mendapatkan 10 kantong yang berisi serpihan atau potongan dari badan pesawat. (Ada) 16 bagian atau potongan besar dari pesawat. 10 kantong jenazah bagian dari korban dan 5 potong pakaian,” sambung Bagus. 

Terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari.

"Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah ini," kata Jokowi dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 10 Januari.

Dia juga sudah memerintahkan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito yang dibantu TNI dan Polri untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan secepat-cepatnya kepada para korban.

Jokowi juga berdoa agar tim pencarian berhasil menemukan dan menyelamatkan korban.

"Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban. Dan kita doakan bersama, agar para korban bisa ditemukan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan penyelidikan musibah ini.

"Dan saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian, penyelidikan terhadap musibah ini," ujar Jokowi.

Grafis oleh Raga Granada/VOI