Bagikan:

JAKARTA - Basarnas berharap black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bisa ditemukan malam ini. Siang tadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, black box pesawat tersebut sudah diketahui lokasinya dari sinyal yang dikirim.

"Mudah-mudahan saja malam ini. Harapan kami lebih cepat lebih baik. Namun, kondisi malam menjadi hambatan tim untuk mendalami penyelaman. Harapan kami saya kira lebih cepat lebih baik," kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Marsekal Rasman, di JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu, 10 Januari.

Dia menambahkan, hari ini, terdapat 100 kapal yang membantu proses pencarian, 50 di antaranya adalah kapal besar. Kemudian, dari udara, ada 12 pesawat berbagai stakeholder. Selanjutnya, ada juga 8 ambulans yang siaga, serta 2.123 orang yang mendaftarkan diri dalam misi kemanusiaan ini.

Pencarian hari ini, kata Rasman, dibagi 4 sektor. Masing-masing sektor kurang lebih arealnya 2-3 mil. Model ini dianggapnya sangat efektif untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Dia menambahkan, proses pencarian hari ini tidak berhenti sampai pukul 17.00 WIB. Dia menerangkan, yang dibatasi pergerakannya hanya penyelaman di bawah air. 

"Karena dengan kondisi gelap, saya pikir tidak efektif melakukan pencarian di malam hari. Namun, kapal yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi di bawah, tetap berkegiatan," kata dia. 

"Soalnya ada yang bertanya, apakah setelah jam 5 selesai? Tidak. Kegiatan dilakukan selama 24 jam. Hanya kami menyesuaikan dengan kondisi alam. Ketika gelap, tidak mungkin melaksanakan penyelaman," kata dia.

 

 

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten.

Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.

Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan.

Pihak KNKT saat ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengumpulkan data terkait cuaca.

Pesawat Boeing 737-500 diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak kami sebagai penumpang.