JAKARTA - Sebuah pesawat tak berawak Iran yang ditembak jatuh di Ukraina tahun lalu ditemukan berisi bagian-bagian yang dibuat oleh 13 perusahaan Amerika Serikat, menurut laporan intelijen Ukraina yang diperoleh CNN.
Dari 52 komponen "drone bunuh diri" Shahed-136 buatan Iran, laporan itu menemukan 40 telah diproduksi oleh perusahaan AS.
Penilaian mengklaim 12 sisanya dibangun oleh perusahaan di Kanada, Swiss, Jepang, Taiwan dan China, melansir The National News 5 Januari.
Rusia diyakini telah menghabiskan persediaan Shahed-136 pada November, setelah mengirim sekitar 400 unit ke Ukraina.
Kendaraan udara tak berawak jarak jauh itu dapat menyerang target lebih dari 2.000 km. Drone itu didorong baling-baling, memberikan kecepatan sekitar 185kph, dipandu oleh GPS untuk akurasi.
Washington saat ini sedang mencari cara untuk mengekang produksi drone Iran melalui sanksi dan kontrol ekspor, serta berbicara dengan perusahaan swasta yang suku cadangnya telah digunakan dalam produksi, Gedung Putih mengatakan pada Hari Rabu.
"Kami sedang menilai langkah lebih lanjut yang dapat kami ambil dalam hal kontrol ekspor, untuk membatasi akses Iran ke teknologi yang digunakan dalam drone," terang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson.
BACA JUGA:
AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pada perusahaan dan orang-orang yang dituduh memproduksi atau mentransfer drone Iran, yang digunakan Rusia untuk menyerang infrastruktur sipil di Ukraina.
Terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim Moskow berencana untuk meningkatkan penggunaan drone peledak buatan Iran.
"Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan berkepanjangan oleh Shahed," katanya pada Hari Senin.