Bagikan:

JAKARTA - Rusia meluncurkan serangan drone skala besar dalam beberapa minggu pada Hari Rabu, dengan pejabat Ukraina menyebut pertahanan udara mereka berhasil mencegah kerusakan serius.

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan, ledakan telah mengguncang Distrik Shevchenkivskyi tengah dan dua gedung administrasi telah rusak, tetapi menyebutkan tidak ada korban jiwa.

Di salah satu distrik Kyiv, penduduk mengatakan mereka mendengar suara pesawat tak berawak Shahed Iran - yang dikenal sebagai "moped" oleh orang Ukraina karena deru mesin mereka yang keras - diikuti oleh ledakan kuat di sebuah gedung di sebelah rumah mereka.

"Saya sudah berada di dapur, saya mendengar semuanya, saya mendengar 'moped' berdengung dan saya lari ke kamar mandi," kata Yana (39) yang mengatakan sedang bersiap untuk bekerja, melansir Reuters 14 Desember.

Bangunan bata di dekatnya kehilangan sebagian atapnya dan jendela blok apartemen perumahan di dekatnya telah dihancurkan. Potongan-potongan batu bata dan lembaran atap logam tergeletak di tanah bersalju dan situs itu ditutup.

Di dalam dinding bangunan yang rusak, ekor putih drone terlihat di tanah. Di atasnya tertulis M529 Geran-2 dan pesan tulisan tangan: "Untuk Ryazan!!!", sebuah pesan balas dendam yang jelas.

Rusia pekan lalu menuduh Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak di dua landasan udaranya, termasuk satu di wilayah Ryazan.

Pejabat Ukraina mengatakan Rusia menggunakan drone Shahed buatan Iran untuk serangan itu.

Rusia, yang menyangkal tuduhan terorisme, baru-baru ini menggunakan misil jarak jauh untuk serangan yang menurutnya dapat dibenarkan secara militer. Sementara, Kyiv mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk melukai warga sipil.

"Para teroris mulai pagi ini dengan 13 Shahed. Semua 13 ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, menurut informasi awal. Kerja bagus teman-teman, saya bangga," kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan, serangan itu sengaja dilakukan saat hari gelap untuk mempersulit menembak jatuh drone.

Ihnat mengatakan, Rusia telah menggunakan sekitar 400 drone sejak yang pertama ditembak jatuh oleh Ukraina pada pertengahan September dan tidak jelas apakah Rusia menggunakan batch baru atau belum menggunakan stok lama.

Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 24 Februari, telah melancarkan rentetan serangan rudal terhadap infrastruktur energi sejak Oktober. Operator jaringan Ukraina mengatakan, fasilitas energi tidak mengalami kerusakan apapun dalam serangan Hari Rabu.

Diketahui, peringatan serangan udara dicabut tiga jam setelah serangan drone dimulai.