JAKARTA - Para menteri Uni Eropa pada Hari Selasa mendukung pemberian status kepada Bosnia dan Herzegovina sebagai kandidat untuk bergabung dengan blok tersebut.
Keputusan status tersebut harus disetujui oleh para pemimpin dari 27 anggota Uni Eropa, yang akan berkumpul di Brussels, Belgia dalam pertemuan puncak Kamis besok.
"Ini mengirimkan sinyal kuat ke wilayah Balkan Barat dan yang terpenting, kepada warga Bosnia & Herzegovina," tulis menteri Uni Eropa Austria Karoline Edtstadler di Twitter, dilansir dari Euronews 14 Desember.
Sementara itu, Bisara Turkobic, Wakil Ketua Dewan Menteri dan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina menggambarkan keputusan itu sebagai "langkah besar dan bersejarah menuju keanggotaan Uni Eropa."
"Ini juga merupakan pengakuan atas upaya besar yang telah diinvestasikan untuk memenuhi persyaratan, tetapi sebagian besar juga dalam perjuangan untuk menyajikan kebenaran tentang situasi di Bosnia kepada negara-negara Uni Eropa dan menghentikan semua upaya untuk membahayakan kemajuan yang sudah dicapai," jelasnya.
"Bagi negara, ini berarti pembukaan saluran kerja sama baru dengan UE, dana keuangan baru dan investasi," katanya.
Diketahui, status kandidat sebagian besar merupakan penunjukan simbolis yang mengakui, Bosnia dan Herzegovina berada di jalur yang tepat untuk memulai proses aksesi yang panjang dan rumit. Itu tidak, misalnya, secara otomatis memicu dimulainya negosiasi.
Tapi, itu tetap merupakan dorongan bagi negara kecil berpenduduk 3,5 juta jiwa itu, yang mendaftar untuk bergabung pada 2016 dan tawarannya disetujui oleh Komisi Eropa pada 2019.
Namun Komisi menekankan pada saat itu, negara tersebut perlu membuat kemajuan dalam 14 bidang prioritas utama, sebelum melangkah lebih jauh dalam proses keanggotaan Uni Eropa.
Para pemimpin Uni Eropa mengatakan, setelah pertemuan puncak dengan negara-negara Balkan Barat pada Bulan Juni bahwa mereka siap untuk mendukung status kandidat, tetapi meminta Komisi untuk mengeluarkan penilaian tentang penerapan 14 prioritas.
BACA JUGA:
Laporan Komisi, yang dirilis pada bulan Oktober, merinci "kemajuan yang terbatas" pada reformasi yang berkaitan dengan administrasi publik dan "tidak ada kemajuan" untuk memperkuat peradilan dan pemberantasan korupsi dan kejahatan terorganisir.
Juga dicatat bahwa Bosnia "perlu secara signifikan meningkatkan keselarasan dengan akuisisi Uni Eropa (pengumpulan hak dan kewajiban bersama yang merupakan badan hukum dan implementasi UE)".
I am pleased that at the General Affairs Council today we agreed to grant Bosnia & Herzegovina EU candidate status. This sends a strong signal to the Western Balkan region and above all, to the citizens of Bosnia & Herzegovina.
— Karoline Edtstadler (@k_edtstadler) December 13, 2022