JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengatakan, Ankara tidak akan mengumumkan tanggal operasi kontraterorisme lintas batas yang direncanakan melawan PKK dan cabang Suriahnya, YPG, tetapi mengatakan negaranya bertekad untuk meluncurkannya.
Berbicara kepada wartawan jelang keberangkatannya ke Turkmenistan, Presiden Erdogan mengatakan Turki tidak akan meminta otorisasi untuk melakukan operasi tersebut.
"Kami tidak akan menentukan tanggal (operasi) Suriah, tetapi tujuan kami jelas. Tujuan kami adalah menciptakan koridor keamanan sedalam 30 kilometer dari perbatasan kami," terang Presiden Erdogan, dilansir dari Daily Sabah 14 Desember.
Bulan lalu Turki meluncurkan Operasi Claw-Sword di Irak utara dan Suriah, kampanye udara lintas batas melawan kelompok teroris PKK dan cabang Suriahnya, YPG.
Operasi tersebut diluncurkan beberapa hari setelah serangan bom di Jalan Istiklal yang populer di Istanbul, menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya. Turki menuding PKK/YPG berada di balik serangan tersebut.
Setelah operasi udara dimulai pada 20 November, Presiden Erdogan juga mengisyaratkan operasi darat yang akan datang di Irak utara dan Suriah utara untuk menghilangkan ancaman teroris.
BACA JUGA:
Diketahui, Presiden Erdogan menetapkan wilayah Tal Rifaat, Manbij dan Ain al-Arab (Kobani) yang dikendalikan YPG di Suriah utara, sebagai kemungkinan target untuk membersihkan teroris.