Presiden Putin Terima Undangan Kunjungan ke Turki, Presiden Erdogan: Kami Ingin Ketegangan Rusia-Ukraina Diselesaikan
Presiden Vladimir Putin bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengunjungi Turki di tengah ketegangan Ukraina, kata Kremlin Kamis.

Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Turki setelah situasi pandemi COVID-19 dan jadwal memungkinkan, sebut Kremlin.

Menteri Luar Negeri Turki Mevüt Cavuşoğlu menyatakan pada Hari Kamis, Presiden Putin akan mengumumkan tanggal kunjungannya ke Turki pada Bulan Februari, setelah dia kembali dari Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Hari Rabu, Presiden Erdogan mengatakan Turki siap menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Rusia dan Ukraina, untuk "membuka jalan bagi membangun kembali perdamaian", karena ketegangan antara kedua negara menunjukkan sedikit tanda akan berkurang.

"Turki ingin ketegangan antara Rusia dan Ukraina diselesaikan sebelum mereka berubah menjadi krisis baru," sebut Presiden Erdogan, mengutip Daily Sabah 27 Januari.

Turki telah mengikuti perkembangan dan berhubungan dekat dengan Kiev dan Moskow. Presiden Erdogan mengatakan, Turki dapat menengahi antara tetangga di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu, dengan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengunjungi Ukraina pada Februari untuk membantu meredakan ketegangan.

Menjadi anggota NATO, Turki memiliki hubungan persahabatan dengan Kiev dan Moskow, tetapi menentang kebijakan Rusia di Suriah dan Libya, serta aneksasi Semenanjung Krimea pada tahun 2014.

Kiev juga telah membeli drone Turki untuk kemungkinan digunakan melawan pasukan yang didukung Rusia di Ukraina timur, membuat marah Moskow, dan setuju dengan Ankara untuk memproduksi drone secara lokal tahun ini.

Untuk diketahui, baik Rusia dan Ukraina terbuka terhadap gagasan bahwa Turki memainkan peran dalam meredakan ketegangan antara kedua negara, seperti yang diusulkan oleh Ankara pada November, menurut sumber-sumber diplomatik Turki.

Terkait