JAKARTA - Tentara Burkina Faso mengatakan pada Hari Senin, mereka telah menggulingkan Presiden Roch Marc Christian Kabore, menangguhkan konstitusi, membubarkan pemerintah dan majelis nasional dan menutup perbatasan negara.
Pengumuman tersebut mengutip memburuknya situasi keamanan dan apa yang digambarkan oleh tentara, sebagai ketidakmampuan Presiden Kabore untuk menyatukan negara tersebut dan secara efektif menanggapi tantangan, termasuk pemberontakan kelompok agama radikal.
Ditandatangani oleh Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba dan dibacakan oleh petugas lain di televisi pemerintah, pengumuman itu mengatakan pengambilalihan itu dilakukan tanpa kekerasan dan bahwa mereka yang ditahan berada di lokasi yang aman.
Pernyataan itu dibuat atas nama entitas yang sebelumnya tidak pernah terdengar, Gerakan Patriotik untuk Perlindungan dan Pemulihan, atau MPSR, akronim bahasa Prancisnya.
"MPSR, yang mencakup semua bagian tentara, telah memutuskan untuk mengakhiri jabatan Presiden Kabore hari ini," katanya, mengutip Reuters 25 Januari.
Keberadaan Presiden Kabore tidak diketahui pada hari Senin, dengan laporan yang saling bertentangan tentang situasinya.
Sebelumnya, pihak Presiden Kabore mengatakan dia selamat dari upaya pembunuhan, tetapi tidak memberikan rincian. Ia juga mengatakan tempat tinggal pribadinya telah direbut.
Beberapa kendaraan lapis baja milik armada kepresidenan terlihat di dekat kediaman Kabore pada hari Senin, penuh dengan peluru. Salah satunya berlumuran darah.
Sumber-sumber keamanan memberikan laporan yang bertentangan tentang situasi Kabore, dengan beberapa mengatakan dia ditahan oleh penyelenggara kudeta dan yang lain mengatakan pasukan yang setia kepadanya telah membawanya ke lokasi yang aman. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keadaannya.
Siaran itu muncul setelah dua hari kebingungan dan ketakutan di Ouagadougou, ibu kota, tempat penembakan meletus di kamp-kamp tentara pada Hari Minggu, dengan tentara menuntut lebih banyak sumber daya untuk memerangi gerilyawan radikal agamis.
Kudeta tentara telah menggulingkan pemerintah selama 18 bulan terakhir di Mali dan Guinea. Militer juga mengambil alih Chad tahun lalu setelah Presiden Idriss Deby tewas dalam pertempuran melawan pemberontak di medan perang di utara negara itu.
Burkina Faso yang terkurung daratan, salah satu negara termiskin di Afrika Barat meskipun merupakan produsen emas, telah mengalami banyak kudeta sejak kemerdekaan dari Prancis pada 1960.
MPSR mengatakan akan mengusulkan kalender untuk kembali ke tatanan konstitusional "dalam jangka waktu yang wajar, setelah berkonsultasi dengan berbagai bagian bangsa."
BACA JUGA:
Terpisah, Departemen Luar Negeri AS pada Hari Senin mengatakan mengetahui laporan Presiden Kabore telah ditahan oleh militer dan menyerukan pembebasannya.
Pihak Departemen juga menambahkan bahwa 'terlalu cepat' untuk secara resmi mengkarakterisasi perkembangan di negara Afrika Barat itu, ketika ditanya apakah Washington sedang melakukan penilaian kudeta.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras setiap upaya pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan senjata" di Burkina Faso dan menyerukan para pemimpin kudeta untuk meletakkan senjata mereka, kata seorang juru bicara PBB setelah pernyataan militer.