Presiden Erdogan Siap Fasilitasi Pertemuan Presiden Putin dengan Presiden Zelenzksy, Kremlin: Kami Sambut Baik
(Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Kremlin ru.Official website of President of Russian Federation/President.gov.ua/Kolase - VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia akan menyambut upaya salah satu mitra internasional mereka, Turki, untuk dapat mendorong Ukraina menerapkan Protokol Minsk, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rabu.

Mengomentari usulan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk mengatur pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina, Peskov mengatakan Rusia menyambut baik upaya negara mana pun yang bertujuan untuk menyelesaikan situasi di Ukraina.

"Kami menyambut baik upaya negara mana pun yang dapat membantu menyelesaikan situasi di Ukraina. Ketidaksepakatan utama antara Rusia dan Ukraina terkait dengan penundaan implementasi perjanjian Minsk oleh Kyiv," ujar Peskov mengutip Daily Sabah 19 Januari.

"Jika mitra Turki kami dapat mempengaruhi Ukraina dan mendorong mereka untuk memenuhi perjanjian dan komitmen mereka sebelumnya, ini akan disambut baik," sambungnya dalam briefing harian.

Lebih jauh Peskov mengatakan, tempat di mana kontak antara Rusia dan Ukraina terjalin adalah 'sekunder', yang utama adalah untuk 'mempengaruhi ukraina'. Peskov menyebut situasi di Ukraina 'sangat tegang,' mengklaim eskalasi terjadi karena dukungan militer Barat ke Ukraina.

"Mengenai situasi tegang di Ukraina, itu benar-benar sangat, sangat tegang. Kami melihat pengiriman senjata di sana, kami melihat berbagai manuver, kami melihat penerbangan penerbangan militer NATO dan negara-negara Eropa Barat. Ini semua mengarah pada eskalasi di sekitar Ukraina," ungkapnya.

Sehari sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan, Presiden Erdogan mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Turki untuk "menyelesaikan perbedaan" antara kedua negara.

"Turki siap berperan dalam peran apa pun untuk mengurangi ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Presiden Erdogan mengadakan negosiasi baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Vladimir Zelensky," jelas Kalin mengutip TASS.

"Bahkan, Dia (Presiden Erdogan) telah mengundang mereka berdua untuk datang ke Turki, jika mereka ingin bertemu dan menyelesaikan masalah dan perbedaan pendapat mereka," sambungnya.

Untuk diketahui, Presiden Erdogan berulang kali menyatakan tahun lalu, Ia ingin menengahi dalam menyelesaikan krisis antara Rusia dan Ukraina. Dalam pembicaraan telepon yang diadakan pada Desember 2021, Presiden Putin menunjukkan kepada Presiden Erdogan, Kiev terus mengejar kebijakan destruktif yang bertujuan mengganggu Kesepakatan Minsk untuk menyelesaikan situasi di tenggara Ukraina.

"Kami melakukan ini sebagai Turki, sebagai negara yang bersahabat dengan Rusia dan Ukraina, tetapi juga sebagai sekutu NATO," tandas Kalin.