Ada Proposal Presiden Erdogan, Turki Berharap Putin dan Zelensky Bertemu Dalam Waktu Dekat
Presiden Vladimir Putin, Presiden Recep Tayyip Erdogan, Presiden Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Kremlin.ru/Official website of President of Russian Federation/President.gov.ua/Kolase-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Turki berharap pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dapat terealisasi beberapa hari ke depan.

Ini dikatakan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, setelah konsultasi tentang bantuan militer Barat ke Kyiv yang diadakan di Pangkalan Udara Ramstein Jerman, Hari Rabu.

"Kami berharap meskipun ada beberapa kesulitan, kedua pemimpin akan dapat bertemu dalam beberapa hari mendatang, berkat proposal dari presiden kami (Recep Tayyip Erdogan)," kata Kementerian Pertahanan Turki, melansir TASS 27 April.

"Turki terus berkontribusi, untuk melakukan semua yang diperlukan, termasuk memainkan peran mediasi, sehingga situasi kemanusiaan di Ukraina tidak memburuk dan gencatan senjata dicapai sesegera mungkin," tutur Menteri Akar.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di telepon, membahas masalah yang terjadi di Ukraina.

"Saya dapat mengkonfirmasi (ini)," kata juru bicara Kremlin pada Hari Selasa.

Mengutip Daily Sabah, Presiden Erdogan mengatakan momentum positif yang dicapai dalam pembicaraan Istanbul harus dipertahankan, dengan pertemuan antar pemimpin juga harus dilakukan.

"Presiden Erdoğan, yang menyatakan pentingnya mencapai gencatan senjata, bekerja di koridor kemanusiaan secara efektif dan melakukan evakuasi dengan cara yang aman, mencatat Turki akan terus melakukan yang terbaik untuk menghentikan jalannya peristiwa yang merusak semua orang dan memastikan perdamaian abadi," menurut pernyataan Kantor Kepresidenan Turki.

Adapun Presiden Putin mengatakan kepada Presiden Erdogan melalui telepon, Ukraina harus memerintahkan militernya untuk meletakkan senjata di pabrik baja Azovstal, Mariupol.