IAEA Sebut Pendudukan Chernobyl oleh Pasukan Rusia Sangat Berbahaya, Presiden Zelensky: Mereka Tidak Mengerti
PLTN Chernobyl di Ukraina. (Wikimedia Commons/IAEA Imagebank)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Energi Atom Internasional pada Hari Selasa mengecam pendudukan sementara pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl oleh Rusia, sebagai "sangat, sangat berbahaya" dan menawarkan bantuan kepada Ukraina, untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh pembangkit yang dilanda bencana itu.

Rafael Grossi, direktur jenderal IAEA, berbicara pada peringatan 36 tahun bencana tenaga nuklir sipil terburuk di dunia di pembangkit itu ketika reaktor keempatnya terbakar dan meledak pada 26 April 1986.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengecam perilaku Rusia di lokasi itu beberapa waktu lalu, mengatakan Moskow telah menunjukkan pengabaian total terhadap keselamatan nuklir pada peringatan itu, dengan mengirimkan roket ke Chornobyl dan dua stasiun tenaga nuklir lain yang berfungsi.

Diketahui, pasukan Rusia bergerak ke 'zona eksklusi' yang sangat terkontaminasi di sekitar pabrik Chernobyl, beberapa hari setelah meluncurkan serangan mereka pada 24 Februari. Mereka mengundurkan diri akhir bulan lalu.

"Situasinya benar-benar tidak normal dan sangat, sangat berbahaya," kata Grossi kepada wartawan di luar stasiun 140 km (87 mil) utara Kyiv, melansir Reuters 27 April.

Sementara, Presiden Zelensky berbicara dalam pidato larut malam pada Hari Selasa, mengatakan pasukan Rusia telah mencuri peralatan yang digunakan untuk mengukur radiasi.

Para pejabat Ukraina sebelumnya mengeluh pasukan telah menarik alat berat melalui zona itu, mengganggu wilayah yang terkontaminasi dan mengirimkan debu radioaktif. Pasukan untuk sementara waktu mencegah staf meninggalkan stasiun, di mana mereka mengawasi sejumlah besar bahan bakar bekas dan bahan radioaktif lainnya.

Berbicara kemudian di Kyiv setelah pembicaraan dengan Zelenskiy, Grossi mengatakan IAEA dan Ukraina akan melakukan 'pekerjaan khusus' di Chernobyl, untuk memulihkan "semua kapasitas di sana dan infrastruktur yang rusak dalam beberapa minggu terakhir."

Adapun Presiden Zelensky dalam video malamnya mengatakan, tindakan Rusia setelah mengambil alih pabrik berarti "tampaknya mereka tidak mengerti apa itu Chornobyl sama sekali".