Bicara di Telepon: Presiden Erdogan Nyatakan Pentingnya Gencatan Senjata, Putin Ingin Ukraina Perintahkan Tentaranya Letakkan Senjata
Presiden Vladimir Putin bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/The Presidential Press and Information Office)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di telepon, membahas masalah yang terjadi di Ukraina.

"Saya dapat mengkonfirmasi (ini)," kata juru bicara Kremlin pada Hari Selasa ketika ditanya apakah kedua pemimpin akan berbicara hari ini, melansir TASS 26 April.

"Selain itu, saya dapat mengatakan bahwa mereka telah berbicara. Dan saya dapat mengkonfirmasi bahwa mereka membahas Ukraina," tambahnya.

Sementara itu, mengutip Daily Sabah, Presiden Erdogan mengatakan momentum positif yang dicapai dalam pembicaraan Istanbul harus dipertahankan, dengan pertemuan antar pemimpin juga harus dilakukan.

"Presiden Erdoğan, yang menyatakan pentingnya mencapai gencatan senjata, bekerja di koridor kemanusiaan secara efektif dan melakukan evakuasi dengan cara yang aman, mencatat Turki akan terus melakukan yang terbaik untuk menghentikan jalannya peristiwa yang merusak semua orang dan memastikan perdamaian abadi," menurut pernyataan Kantor Kepresidenan Turki.

Dia juga mengulangi tawaran untuk menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Rusia dan Ukraina untuk pembicaraan damai, sambung pernyataan itu.

Sementara itu, Presiden Putin mengatakan kepada Presiden Erdogan melalui telepon, Ukraina harus memerintahkan militernya untuk meletakkan senjata di pabrik baja Azovstal, Mariupol.

Dia juga mengatakan kepada Presiden Turki, tidak ada operasi militer yang terjadi di Mariupol, kata Kremlin.

Diketahui, Turki yang merupakan anggota NATO berbagi perbatasan dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah bekerja sebagai mediator.

Turki telah menjadi tuan rumah dua pembicaraan terpisah antara Ukraina dan Rusia dan telah mendorong untuk menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin.