Presiden Erdogan Ingatkan Perlunya Gencatan Senjata Guna Perdamaian di Ukraina, Kremlin: Putin Tegaskan Rusia Terbuka untuk Dialog
Presiden Erdogan bersama Presiden Putin. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Official website of President of Russian Federation)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin melalui telepon, upaya perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina harus didukung oleh gencatan senjata dan "visi untuk solusi yang adil", kata Kantor Kepresidenan Turki pada Kamis.

Presiden Erdogan dan Presiden Putin telah berbicara berulang kali sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Bulan Februari.

"Presiden Erdogan mengatakan seruan untuk perdamaian dan negosiasi harus didukung oleh gencatan senjata dan visi untuk solusi yang adil," kata kantor kepresidenan, menambahkan Presiden Erdogan mengingatkan Presiden Putin tentang hasil positif dari kesepakatan koridor biji-bijian, melansir Reuters 5 Januari.

Turki diketahui bertindak sebagai mediator bersama PBB untuk membuat kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina.

Ukraina adalah produsen dan pengekspor biji-bijian utama dunia, tetapi produksi dan ekspornya turun sejak Rusia menginvasi dan mulai memblokade pelabuhan-pelabuhannya.

Sementara itu, Presiden Putin menekankan peran destruktif negara-negara Barat yang telah memompa rezim Kyiv dengan senjata dan perangkat keras militer, serta memberikan informasi operasional, kata Kremlin.

Mengingat kesiapan Erdogan untuk menengahi solusi politik untuk konflik tersebut, "Putin menegaskan kembali bahwa Rusia terbuka untuk dialog yang serius," sebut Kremlin, seperti mengutip TASS.

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas masalah Suriah, dengan Presiden Erdogan memberi tahu Presiden Putin, langkah konkret perlu diambil untuk membersihkan militan Kurdi dari wilayah perbatasan Suriah.

"Presiden Erdogan menekankan bahwa langkah konkret sekarang harus diambil untuk membersihkan organisasi teroris PKK/PYD/YPG dari wilayah perbatasan Turki, khususnya Tel Rifat dan Manbij," katanya.