JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin dapat bertemu dengan rekannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky, hanya ketika kesepakatan tertulis khusus dibuat antara kedua negara, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
"Tidak, (Presiden) Putin tidak pernah menolak (kemungkinan pertemuan dengan Zelensky). (Presiden) Putin tidak pernah mengesampingkan pertemuan seperti itu dan pertemuan ini, ya, secara hipotesis itu mungkin," kata pejabat Kremlin kepada saluran TV Rusia-1 pada Hari Minggu, melansir TASS 4 April.
"Namun untuk itu (pertemuan) itu terjadi, perlu ada dokumen tertentu yang dihasilkan oleh kedua delegasi. Bukan seperangkat ide tetapi dokumen tertulis tertentu. Kemudian akan tiba saatnya untuk pertemuan seperti itu," dia menekankan, sambungnya.
Menanggapi pertanyaan apakah Rusia dapat memastikan bahwa Ukraina akan menerapkan perjanjian bilateral baru, sekretaris pers Presiden Putin mengatakan: "Kami memiliki pengalaman ini, kami mengingatnya, mengingat dengan baik dan bertindak sesuai," tegasnya.
Untuk diketahui, Turki tengah berusaha untuk aktif dalam mendamaikan Ukraina dan Rusia. Selain menjadi tuan rumah pertemuan pekan lalu di Istanbul, Presiden Erdogan juga ingin mempertemukan Presiden Putin dan Presiden Zelensky. Ini berangkat dari penilaian positif atas pertemuan kedua negara di Istanbul.
BACA JUGA:
"Presiden (Erdogan) menyatakan pertemuan yang diadakan antara delegasi negosiasi Ukraina dan Rusia di Istanbul, telah menambahkan momentum yang berarti pada proses yang dilakukan, untuk penghentian perang dan pembentukan perdamaian mengingat hasilnya," tulis kantor pers Erdogan di Twitter.
"Memperhatikan penting bagi negosiasi yang diadakan di Istanbul untuk menghasilkan berbagai tanda penurunan ketegangan. Presiden (Erdogan) mengulangi proposalnya untuk mempertemukan Presiden Zelensky dari Ukraina dan Presiden Putin dari Rusia, dengan Turki menjadi tuan rumah pertemuan tersebut," sambung cuitan kantor pers kepresidenan.