Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut hanya Presiden Joko Widodo sebagai pimpinan negara yang berhasil melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam waktu berdekatan.

Karenanya, Airlangga menilai misi perdamaian Jokowi ke negara yang sedang berperang tersebut tidak bisa disebut gagal. Meskipun, usai pertemuan Jokowi, Rusia tetap melakukan serangan ke Ukraina.

"Tidak ada pemimpin negara yang diterima kedua belah pihak dalam waktu dekat. Hanya Pak Jokowi. Jadi, menunjukkan bahwa kedua pemimpin bertikai itu menerima kehadiran Bapak Jokowi," kata Airlangga kepada wartawan, Senin, 4 Juli.

Selain itu, Airlangga menegaskan hal utama yang dibawa Jokowi dalam pertemuannya dengan Zelensky, selanjutnya pertemuan dengan Putin, adalah terkait dengan ketersediaan pangan dunia.

"Pesan Bapak Presiden agar pangan yang ada, baik itu wheat maupun pupuk, bisa keluar ke global. Sehingga, ketahanan pangan global bisa terjaga. Tentu itu jadi bagian dari proses perdamaian. Dan proses peedamaian, kan, sebuah proses yang berjalan terus, bukan instan. Jadi, ini awal yang baik," tutur Airlangga.

Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Putin di Kremlin. (Sumber: Kremlin.ru)
 

Diketahui, Presiden Jokowi tiba di Rusia, Kamis, 30 Juni 2022 dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang mendarat di Bandara Vnukovo II sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Selang sehari sebelumnya, Jokowi baru saja bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv.

Dalam pertemuan dengan kedua pimpinan negara yang tengah berkonflik ini, Jokowi menyampaikan pesan dari Presiden Volodymyr Zelensky kepada Presiden Vladimir Putin, mengungkapkan kesiapan menjadi penjalin komunikasi kedua pemimpin, serta mengulangi pentingnya penyelesaian damai konflik yang terjadi, saat bertemu di Kremlin, Moskow.

"Saya menyampaikan pesan dari Presiden Zelensky kepada Presiden Putin dan menyatakan kesiapan saya untuk menjalin komunikasi antara kedua pemimpin," ungkap Presiden Jokowi, melansir Kremlin.ru.