Mantan Pilot Marinir AS yang Ditahan di Australia Hadapi Dakwaan Terkait Pelatihan Penerbang Militer China
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Joe Gratz)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan pilot Marinir Amerika Serikat (AS) Daniel Duggan, yang ditangkap di Australia, dituduh melanggar undang-undang pengendalian senjata, dengan melatih pilot militer China untuk mendarat di kapal induk menurut dakwaan yang dibuka oleh pengadilan AS.

Surat dakwaan tahun 2017 mengatakan "Duggan memberikan pelatihan militer kepada pilot RRT (Republik Rakyat Tiongkok)" melalui sekolah penerbangan Afrika Selatan pada tiga kesempatan di tahun 2010 dan 2012.

Ini mencantumkan rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya, termasuk satu warga negara Afrika Selatan dan satu warga negara Inggris yang merupakan eksekutif dari "akademi uji terbang yang berbasis di Afrika Selatan dengan kehadiran di RRC", dan seorang warga negara China yang memperoleh informasi militer untuk militer China, melansir Reuters 13 Desember.

Polisi Australia untuk sementara menahan Duggan di kota pedesaan Orange atas permintaan Pemerintah AS pada Bulan Oktober, sambil menunggu permintaan ekstradisi dari Amerika Serikat.

Pengacara Duggan, Dennis Miralis dari firma hukum Australia Nyman Gibson Miralis, tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari dakwaan tersebut.

Dia sebelumnya mengatakan Duggan menyangkal melanggar hukum apa pun, dan merupakan warga negara Australia yang telah meninggalkan kewarganegaraan AS. Pengadilan Distrik Columbia pada Hari Jumat membuka dakwaan dan surat perintah AS untuk Duggan.

Surat dakwaan tersebut mengatakan, Duggan diduga dikontrak langsung oleh warga negara China yang tidak disebutkan namanya untuk memberikan layanan kepada perusahaan milik negara China, termasuk evaluasi pelatihan pilot militer China, pengujian peralatan terkait penerbangan angkatan laut dan instruksi tentang taktik yang berkaitan dengan pendaratan pesawat di kapal induk.

Duggan tidak meminta otorisasi dari Pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan pelatihan militer ke China, meskipun Departemen Luar Negeri AS telah memberitahunya melalui email pada tahun 2008, hal ini diperlukan untuk melatih angkatan udara asing, katanya.

Surat dakwaan tersebut menuduh dia sering bepergian antara Australia, Amerika Serikat, China dan Afrika Selatan antara tahun 2009 dan 2012, ketika dia adalah warga negara AS dan warga negara Australia.

Duggan diduga melanggar embargo senjata yang diberlakukan di China oleh Amerika Serikat, juga termasuk menyediakan layanan penerbangan di China pada 2010, dan memberikan penilaian pelatihan kapal induk China.

Surat dakwaan tersebut menuduh warga negara China menjadi perantara kesepakatan antara sekolah penerbangan Afrika Selatan dan sebuah perusahaan milik negara China, untuk memberikan pelatihan pendaratan kapal induk kepada pilot militer China di Afrika Selatan dan China.

Untuk pelatihan tersebut, pesawat T-2 Buckeye dibeli dari dealer pesawat AS dengan memberikan informasi palsu, yang mengakibatkan pemerintah AS mengeluarkan lisensi ekspor.

Duggan menghadapi empat dakwaan, termasuk konspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan konspirasi untuk mengekspor layanan pertahanan secara tidak sah ke China, konspirasi untuk mencuci uang dan dua dakwaan melanggar tindakan kontrol ekspor senjata dan lalu lintas internasional dalam peraturan senjata.

Terpisah, seorang juru bicara mengatakan Departemen Kejaksaan Agung Australia "tidak mengomentari masalah ekstradisi, sampai orang tersebut dibawa ke pengadilan berdasarkan permintaan ekstradisi itu".

Diketahui, Duggan pindah ke Australia pada tahun 2002 setelah satu dekade di Marinir AS, kemudian pindah ke Beijing pada tahun 2014, di mana dia bekerja sebagai konsultan penerbangan. Dia kembali ke Australia dari China beberapa minggu sebelum dia ditangkap, menurut pengacaranya.