Rafael Grossi Sebut IAEA akan Menempatkan Misi Keamanan dan Keselamatan di PLTN Ukraina
Rafael Grossi saat memimpin kunjungan tim IAEA ke PLTN Zaporizhzhia. (Wikimedia Commons/IAEA Imagebank)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi telah membahas pembentukan zona keamanan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Ukraina, pada pertemuan dengan Perdana Menteri Denys Shmyhal.

"Kami setuju untuk menyebarkan misi keselamatan dan keamanan IAEA di semua pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina. Pekerjaan pembentukan zona perlindungan PLTN Zaporizhzhia berlanjut," tulis Grossi di Twitter pada Hari Selasa, melansir TASS 13 Desember.

Misi IAEA yang dipimpin oleh Grossi mengunjungi PLTN Zaporizhzhia pada awal September. Setelah delegasi meninggalkan lokasi, staf badan tersebut tetap berada di sana sebagai pengamat.

Belakangan, IAEA menerbitkan laporan yang menyerukan pembentukan zona aman di sekitar pembangkit untuk mencegah keadaan darurat akibat permusuhan.

Sementara mengutip situs IAEA, misi keselamatan dan keamanan nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (NPP) Khmelnytskyy dan Rivne Ukraina minggu ini, sebagai bagian dari kegiatan yang berkelanjutan dan intensif untuk membantu mencegah bahaya kecelakaan nuklir selama konflik bersenjata saat ini IAEA hadir secara permanen di PLTN terbesar di negara itu, Zaporizhzhia, sejak awal September.

"Situasi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia tetap genting, rapuh dan berpotensi berbahaya. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah kecelakaan nuklir di sana, terutama dengan proposal kami untuk membentuk zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir di sekitar fasilitas," jelas Grossi.

"Kami membuat kemajuan dalam konsultasi kami dengan Ukraina dan Rusia dan saya berharap zona tersebut akan segera disetujui dan diterapkan. Ini sangat dibutuhkan," sambungnya.

"Namun, pada saat yang sama, sangat penting bagi kita untuk tidak melupakan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina lainnya. Mereka mungkin tidak langsung berada di garis depan seperti Zaporizhzhia, tetapi mereka berada di negara yang berperang dan potensi risiko keselamatan dan keamanan nuklir sangat jelas. Dalam beberapa minggu terakhir, para ahli kami telah melakukan pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi risiko tersebut, dan ini akan berlanjut selama diperlukan," tandasnya.

Misi ahli minggu ini menilai situasi keselamatan dan keamanan nuklir di kedua pembangkit dan mengidentifikasi peralatan masa depan mereka dan kebutuhan lain untuk tindak lanjut oleh IAEA.