Diduga Tabrakan di Udara, Dua Jet Tempur Taiwan Jatuh ke Laut
Jet tempur F-5E Tiger Taiwan. (Wikimedia Commons/玄史生)

Bagikan:

JAKARTA - Angkatan Udara Taiwan (ROCAF) mengonfirmasi dua pesawat jet tempur jenis F-5E Tiger milik mereka, tabrakan di udara dan jatuh ke laut di lepas pantai tenggara Taiwan, saat melakukan misi pelatihan, Senin 22 Maret. 

Masing-masing pesawat diawaki seorang pilot, karena F-5E Tiger merupakan versi single seater. Helikopter Angkatan Udara Taiwan dan SAR dikerahkan ke lokasi kecelakaan.

"Seorang pilot ditemukan dan diangkat ke rumah sakit dengan helikopter  tetapi kemudian meninggal, sementara yang lainnya hilang. Pesawat dalam kondisi layak terbang," Kepala Staf Angkatan Udara Taiwan Huang Chih-wei kepada wartawan, melansir Reuters

ROCAF pun langsung menghentikan seluruh misi pelatihan, mengandangkan seluruh armada F-5E Tiger mereka di Pangkalan Udara Chihhang, basis penerbang tempur F-5 Tiger ROCAF.

Ini merupakan kecelakaan armada F-5E Tiger yang ketiga dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Sebelumnya, jet tempur F-5 lainnya jatuh pada Bulan Oktober lalu, menewaskan pilotnya. 

Sebulan berikutnya, F-16 yang jauh lebih modern jatuh di lepas pantai timur Taiwan, dan pilot pesawat itu juga tewas. Sementara pada Januari tahun ini, helikopter militer yang mengangkut pejabat tinggi militer Taiwan jatuh di daerah pegunungan dekat ibu kota Taipei, menewaskan delapan orang. 

Insiden tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang pelatihan dan pemeliharaan. Sekaligus juga tekanan yang dialami angkatan udara untuk menanggapi penerbangan China yang berulang kali mendekati Taiwan. 

Kementerian Pertahanan Taiwan telah memperingatkan pesawat China, termasuk drone, terbang berulang kali di zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, berusaha untuk melemahkan angkatan udara Taiwan.

Diketahui, Meskipun angkatan udara Taiwan terlatih dengan baik dan diperlengkapi dengan baik, sebagian besar dengan peralatan buatan Amerika Serikat (AS), Taiwan dikerdilkan oleh Cina. 

Beijing memandang pulau demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawanya di bawah kendali China.

Sementara, pesawat tempur F-5 Tiger buatan AS pertama kali memasuki tugas di Angkatan Udara Taiwan pada 1970-an. Sebagian besar telah pensiun dari aktivitas garis depan, meskipun beberapa masih digunakan untuk pelatihan dan sebagai cadangan untuk armada utama.