Tidak Terpakai, Amerika Serikat Bagi-bagi 4 Juta Dosis Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca. (Wikimedia Commons/Agencia Brasilia)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat berencana untuk membagikan empat juta dosis vaksin COVID-19 lansiran AstraZeneca milik mereka. Jutaan dosis vaksin ini tidak terpakai di Negeri Paman Sam.

Rencananya, vaksin ini akan dibagikan untuk Meksiko dan Kanada dalam kesepakatan pinjaman, yang tunduk pada ketentuan untuk berbagai vaksin dengan sekutu. 

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan, rencananya Meksiko akan menerima 2,4 juta dosis vaksin. Sementara Kanada akan menerima sekitar 1,5 juta dosis vaksin. 

"Ini belum sepenuhnya selesai, tapi itu adalah tujuan kami. Memastikan tetangga kami mendapat membendung penyebaran virus adalah misi penting untuk mengakhiri pandemi," kata Psaki dalam pengarahan hariannya, melansir Reuters.

Otoritas Amerika Serikat mendapat tekanan dari dunia internasional, seiring dengan melimpahnya stok vaksin AstraZeneca di negara tersebut, padahal belum mendapat otoritas pemakaian.

Diketahui, AstraZeneca memiliki jutaan dosis yang dibuat di fasilitas Amerika Serikat. Mereka akan menyiapkan 30 juta dosis vaksin pada awal April mendatang. 

"Kesepakatan untuk berbagi vaksin tidak mempengaruhi rencana Presiden Joe Biden untuk menyediakan vaksin bagi semua orang dewasa di Amerika Serikat pada akhir Mei. Dan tidak memengaruhi pasokan vaksin yang tersedia," kata seorang pejabat senior pemerintahan.

Vaksin yang dapat dilepas atau siap digunakan, dipinjamkan berdasarkan kesepakatan di mana Amerika Serikat mengharapkan akan dibayar kembali dengan dosis sebagai gantinya. Pejabat senior pemerintahan mengatakan itu akan dilakukan akhir tahun ini.

Dosis cukup

Psaki mengatakan, Amerika Serikat memiliki akses ke 7 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dapat dilepaskan, tetapi tidak memiliki rencana untuk membagikannya dengan negara mana pun saat ini, selain Kanada dan Meksiko.

"Kami memiliki sejumlah permintaan dari berbagai negara di seluruh dunia dan tentunya kami akan melanjutkan percakapan itu," katanya.

Seorang juru bicara AstraZeneca menolak mengomentari kesepakatan itu, tetapi mengaris bawahi, dosisnya di Amerika Serikat dimiliki oleh pemerintah AS.

Sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan jika Amerika Serikat memiliki surplus vaksin, Ia akan membagikannya dengan seluruh dunia. Gedung Putih berfokus pada vaksinasi orang di Amerika Serikat, setelah mencatatkan lebih dari 530.000 orang meninggal karena virus tersebut, terbanyak di dunia.

"Amerika Serikat bersiap untuk meluncurkan vaksin AstraZeneca di dalam negeri jika mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA)," sebut kata Gedung Putih.

Sementara, dalam kesepakatan vaksi global COVAX, yang bertujuan untuk mengirim vaksin virus corona ke negara-negara miskin. Amerika Serikat menjanjikan bantuan vaksin senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat.

Adapun kebutuhan vaksin Amerika Serikat sedianya akan dipenuhi oleh Pfizer BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson. Ketiganya siap memenuhi hampir 500 juta dosis vaksin, cukup untuk semua orang dewasa, tanpa memakai vaksin AstraZeneca.