Bagikan:

JAKARTA - Regulator obat Kanada pada Hari Jumat waktu setempat, menyetujui vaksin COVID-19 Johnson & Johnson sebagai vaksin keempat yang digunakaan di negara tersebut. 

Untuk tahap awal, Kanada diketahui telah memesan 10 juta dosis vaksin Johnson & Johnson, dengan opsi untuk memesan hingga lebih dari 28 juta dosis secara keseluruhan.

"Vaksin Johnson & Johnson telah diizinkan untuk orang dewasa di Kanada, setelah memiliki persentase efektivitas sebesar 66 persen untuk mencegah penyakit sedang dan parah," jelas pejabat senior Kementerian Kesehatan Kanada Supriya Sharma, seperti melansir Reuters.  

Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson adalah vaksin dosis tunggal pertama yang disetujui di Kanada dan dapat disimpan di lemari es biasa, sedangkan suntikan Pfizer-BioNTech dan Moderna harus disimpan di freezer.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan,  Pfizer Inc telah setuju untuk mempercepat pengiriman, mengirimkan total 3,5 juta dosis lebih cepat dari jadwal pada akhir Mei.

Pengiriman ke Kanada relatif terlambat dibanding banyak negara maju lainnya, meskipun telah memesan lebih banyak dosis per kapita daripada negara lain.

“Kepada orang-orang yang menonton di rumah, yang saat ini sedang menantikan suntikan (vaksin), giliran Anda akan segara tiba," kata Trudeau

Dengan populasi hampir 38 juta, Kanada sekarang mengharapkan 36,5 juta dosis vaksin yang sebelumnya disetujui akan dikirimkan pada akhir Juni. Sejauh ini, baru 4,2 persen populasi Kanada yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona, menurut situs pelacakan COVID-19 Tracker Canada yang dikelola sukarelawan.

Sebelum Johnson & Johnson, regulator Kanada mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna Inc pada Bulan Desember dan vaksin AstraZeneca pada Bulan Februari. Masing-masing membutuhkan dua dosis vaksin.