Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan pembicaraan online langsung dalam beberapa hari mendatang dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 

Hal ini disampaikan Putin pada Hari Kamis, setelah Biden mengatakan dia menganggap pemimpin Rusia adalah pembunuh, sementara hubungan diplomatik Rusia dan Amerika Serikat berada di titik terendah sejak Perang Dingin berakhir. 

Berbicara di televisi, Vladimir Putin pun langsung menanggapi tudingan Biden dengan mengutip lagu yang populer di taman kanak-kanak Rusia. "Dia yang mengatakan, dia yang melakukannya," sebut Putin melansir Reuters.

Vladimir Putin mengatakan, dia terakhir kali berbicara dengan Biden melalui telepon atas permintaan Joe Biden. Sekarang, Ia mengusulkan agar mereka melakukan percakapan lain, pada hari Jumat atau Senin, yang akan diadakan melalui panggilan video dan disiarkan langsung.

"Saya ingin menawarkan kepada Presiden Biden, kami melanjutkan diskusi kami, tetapi dengan syarat, kami melakukannya secara langsung, online, tanpa penundaan," kata Putin, ketika ditanya dalam wawancara televisi tentang komentar Presiden Joe Biden

Joe Biden diketahui menghubungi Vladimir Putin pada 26 Januari, atau hampir seminggu setelah Ia dilantik pada 20 Januari. 

Kedua pemimpin terakhir berbicara melalui telepon pada 26 Januari beberapa hari setelah Biden menjabat. Gedung mengatakan, dalam pembicaraan tersebut Presiden Biden menyampaikan kekhawatiran tentang kegiatan Rusia, termasuk perlakukan terhadap kritikus Kremlin yang dipenjara, Alexei Navalny.

Selain itu, keduanya juga disebut sepakat untuk memperpanjang perjanjian kontrol senjata New START pada 5 Februari mendatang, saat masa berlaku pakta ini berakhir.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan ABC News, Biden menjawab "yakin", saat ditanya apakah dirinya yakin jika Putin adalah seorang pembunuh. Komentar ini membuat Rusia memanggil pulang duta besarnya di Washington, Amerika Serikat Anatoly Antonov. 

Terpisah, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki Pada hari Kamis mengatakan, Biden tidak menyesal menyebut Putin sebagai pembunuh dan menepis pertanyaan tentang permintaan Putin untuk segera dihubungi di depan umum.

“Saya akan mengatakan presiden sudah melakukan percakapan dengan Presiden Putin, meskipun ada lebih banyak pemimpin dunia yang belum dia temui. Presiden tentu saja akan berada di Georgia besok dan cukup sibuk," tukas Psaki.