Sebut Vladimir Putin Tidak Bisa Tetap Berkuasa, Kremlin: Bukan Biden yang Memutuskan, Presiden Rusia Dipilih Rusia
Juru bicara Kremlin Dimitry Peskov. (Wikimedia Commons/Kremlin.ru/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Hari Sabtu, menyebut Vladimir Putin "tidak dapat tetap berkuasa," dengan mengatakan terserah kepada Rusia untuk memilih presiden mereka sendiri.

Ditanya tentang komentar Presiden Biden, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada Reuters: "Itu bukan Biden untuk memutuskan. Presiden Rusia dipilih oleh Rusia," melansir Reuters 27 Maret.

Belakangan, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Biden, yang berbicara di Warsawa, Polandia, tidak menyerukan perubahan rezim di Rusia, tetapi maksudnya adalah, "Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya".

Dmitry Peskov tidak segera menanggapi permintaan tindak lanjut, untuk reaksi terhadap klarifikasi Gedung Putih.

Diketahui, Presiden Biden telah meningkatkan serangan pribadi terhadap Putin sejak presiden Rusia memerintahkan invasi ke Ukraina bulan lalu. Kremlin menjawabnya dengan mempertanyakan keadaan pikiran pemimpin AS tersebut.

Pekan lalu, ia menyebut Presiden Biden membuat 'penghinaan pribadi' terhadap Presiden Putin, setelah dia mencapnya sebagai 'penjahat perang' dan 'diktator pembunuh', dan mengatakan pernyataannya tampaknya dipicu oleh kejengkelan, kelelahan dan kelupaan.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Pemimpin Rusia Vladimir Putin 'tidak dapat tetap berkuasa' di Polandia Sabtu, pernyataan yang menurut seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kemudian dimaksudkan untuk mempersiapkan demokrasi dunia untuk konflik diperpanjang atas Ukraina, bukan mendukung perubahan rezim di Rusia.

"Demi Tuhan, orang ini tidak bisa tetap berkuasa," tegas Presiden Biden kepada kerumunan di Warsawa setelah mengutuk perang selama sebulan Putin di Ukraina.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, pernyataan Presiden Biden tidak mewakili perubahan dalam kebijakan Washington.

"Maksud Presiden adalah, Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya," kata pejabat itu.

"Dia tidak membahas kekuatan Putin di Rusia, atau perubahan rezim." sambungnya.