Kremlin Sebut Presiden Putin Selalu Siap Negosiasi, Tapi Rusia Tidak Bisa Menerima Syarat Presiden Biden
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (Wikimedia Commons/Пресс-служба Президента России)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk negosiasi tentang Ukraina, tetapi Barat harus menerima tuntutan Moskow, kata Kremlin pada Jumat, sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bersedia berbicara jika Presiden Putin mencari cara untuk mengakhiri perang.

Presiden Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setelah pembicaraan di Gedung Putih pada Hari Kamis, mereka akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya di Ukraina.

Dalam tanggapan publik pertama Moskow terhadap komentar Presiden Biden, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Presiden Federasi Rusia selalu, sedang dan tetap terbuka untuk negosiasi untuk memastikan kepentingan kami," melansir Reuters 2 Desember.

Peskov mengatakan, penolakan Amerika Serikat untuk mengakui "wilayah baru" Rusia, menghalangi pencarian potensi kompromi.

"Ini secara signifikan mempersulit pencarian landasan bersama untuk diskusi," kata Peskov.

Ditanya apakah cara Presiden Biden membingkai kontak potensial, berarti negosiasi tidak mungkin dilakukan dari sudut pandang Rusia, Peskov mengatakan: "Intinya, itulah yang dikatakan (Presiden) Biden. Dia mengatakan bahwa negosiasi hanya mungkin dilakukan setelah (Presiden) Putin meninggalkan Ukraina."

Kremlin, kata Peskov, tidak dapat menerima itu dan operasi militer Rusia akan berlanjut di Ukraina.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Biden mengatakan sap untuk berbicara dengan Presiden Putin, "jika sebenarnya dia tertarik untuk keluar, dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang."

Diketahui, Presiden Biden belum berbicara langsung dengan Presiden Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pada Bulan Maret, Presiden Biden menyebut Presiden Putin sebagai "tukang daging" yang "tidak bisa tetap berkuasa".