Usai Kontroversi Ajudan Istana Buckingham, PM Inggris Rishi Sunak Sebut Rasisme Harus Dihadapi
PM Inggris Rishi Sunak. (Wikimedia Commons/President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan negara telah membuat kemajuan dalam mengatasi rasisme, tetapi itu "tidak pernah selesai" dan masih harus dihadapi, menyusul kontroversi yang melibatkan ibu baptis Pangeran William.

Seorang anggota keluarga kerajaan Inggris meninggalkan istana pada Hari Rabu, setelah membuat komentar yang "tidak dapat diterima dan sangat disesalkan" tentang ras dan kewarganegaraan, kepada seorang wanita pada resepsi akbar di Istana Buckingham, kata seorang juru bicara.

Ngozi Fulani, yang lahir di Inggris dan bekerja untuk badan amal menulis di Twitter, ajudan kerajaan telah berulang kali bertanya kepadanya: "Dari Afrika mana Anda berasal?" ketika dia menghadiri acara yang diselenggarakan oleh istri Raja Charles III, Permaisuri Camilla pada Hari Selasa.

Media Inggris mengidentifikasi pembantu kerajaan itu sebagai Lady Susan Hussey, ibu baptis Pangeran William.

Berbicara kepada Sky News, Sunak menolak untuk mengomentari insiden tersebut secara langsung, tetapi mengatakan dia telah mengalami rasisme saat tumbuh di Inggris.

"Rasisme yang saya alami sebagai anak-anak dan remaja saya rasa tidak akan terjadi hari ini, karena negara kita membuat kemajuan luar biasa dalam mengatasi rasisme," sebut PM Sunak, melansir Reuters 2 Desember.

"Tetapi pekerjaan itu tidak pernah selesai dan itulah mengapa setiap kali kita melihatnya, kita harus menghadapinya dan itu benar kita terus belajar, bergerak menuju masa depan yang lebih baik," tandasnya.