JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memiliki rencana untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada mitranya dari Amerika Serikat Joe Biden, menurut juru bicara Kremlin Hari Senin.
Itu dikarenakan oleh kondisi hubungan saat ini antara Washington dengan Moskow, sebagai waktu yang tidak tepat untuk mengucapkan selamat, menurut Dmitry Peskov.
"Tidak sekarang. Sekarang kita sangat tidak bersahabat sehingga mungkin tidak ada waktu untuk mengucapkan selamat," kata Peskov kepada wartawan, melansir TASS 26 Desember.
Juru bicara Kremlin tidak menjawab pertanyaan klarifikasi tentang apakah pemimpin Rusia akan memberi selamat kepada para pemimpin negara lain yang tidak bersahabat.
"Aku tidak bisa mengatakan itu dengan pasti," sambungnya.
Peskov mengklarifikasi bahwa layanan pers Kremlin, seperti biasa, akan menyiapkan daftar orang-orang yang akan diberi ucapan selamat oleh Putin.
Hubungan Presiden Biden dan Putin menegang seiring dengan invasi Rusia ke Ukraina yang sudah memasuki bulan ke-10, setelah tahun lalu kedua pemimpin sempat bertemu di Jenewa, Swiss.
Terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, dia tidak memiliki rencana untuk menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat.
Kendati demikian, Presiden Biden siap untuk berbicara dengan Presiden Putin, jika menunjukkan minat untuk mengakhiri perang di Ukraina dan hanya dalam konsultasi dengan sekutu NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
"Saya tidak punya rencana segera untuk menghubungi Presiden Putin," kata Presiden Biden pada konferensi pers Gedung Putih setelah pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, melansir Reuters awal bulan ini.
"Saya siap untuk berbicara dengan Presiden Putin, jika memang ada kepentingan dalam dirinya memutuskan mencari cara untuk mengakhiri perang. Dia belum melakukannya," sambung Presiden Biden.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk negosiasi tentang Ukraina, tetapi Barat harus menerima tuntutan Moskow, kata Kremlin.
BACA JUGA:
"Presiden Federasi Rusia selalu, sedang dan tetap terbuka untuk negosiasi untuk memastikan kepentingan kami," sebut Peskov.
Ia mengatakan, penolakan Amerika Serikat untuk mengakui "wilayah baru" Rusia, menghalangi pencarian potensi kompromi.
"Ini secara signifikan mempersulit pencarian landasan bersama untuk diskusi," tandas Peskov.
Diketahui, Presiden Biden belum berbicara langsung dengan Presiden Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Pada Bulan Maret, Presiden Biden menyebut Presiden Putin sebagai "tukang jagal" yang "tidak bisa tetap berkuasa".