Tangkap Warga Terkait Inggris, Iran: Peran Mereka Merusak dan Menghasut Kerusuhan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani. (Twitter/Iran Foreign Ministry)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada Hari Senin, penangkapan warga yang terkait dengan Inggris menunjukkan "peran destruktif" London dalam protes baru-baru ini di Iran.

Diminta oleh seorang reporter untuk mengomentari pengumuman Hari Minggu di Teheran tentang penangkapan tujuh orang yang terkait dengan Inggris, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan: "Beberapa negara, terutama yang Anda sebutkan, memiliki peran yang tidak konstruktif terkait perkembangan terakhir di Iran.

"Peran mereka benar-benar merusak dan menghasut kerusuhan," ujarnya, melansir Reuters 26 Desember.

Lebih lanjut Kanaani mengatakan, Teheran telah memberi tahu pemerintah masing-masing tahanan dan telah "mengkomunikasikan kejahatan mereka" kepada mereka.

Untuk "alasan kemanusiaan", katanya, para tahanan diizinkan untuk menghubungi keluarga mereka selama liburan Natal.

Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengatakan pada Hari Minggu, tujuh orang termasuk beberapa yang memiliki kewarganegaraan ganda, ditangkap atas protes anti-pemerintah yang telah mengguncang negara tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan sedang mencari informasi lebih lanjut dari otoritas Iran tentang laporan warga negara ganda Inggris-Iran telah ditangkap.

Teheran menyalahkan musuh asing dan agen mereka karena mendalangi protes, yang telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat, menjadi salah satu tantangan paling berani bagi penguasa ulama negara itu sejak revolusi 1979.

Itu juga telah mengambil langkah yang semakin agresif terhadap warga negara ganda, menangkap lusinan orang sejak kerusuhan dimulai. Tindakan semacam itu telah membawa lebih banyak kecaman internasional dan mengisolasi Republik Islam.

Terpisah, kelompok HAM HRANA mengatakan, hingga Minggu, 507 pengunjuk rasa telah tewas, termasuk 69 anak di bawah umur. Dikatakan 66 anggota pasukan keamanan juga tewas. Sebanyak 18.516 pengunjuk rasa diyakini telah ditangkap, katanya.

Kanaani mengatakan, berkas sebagian tahanan sudah lengkap, sementara sebagian lainnya masih dalam pemeriksaan.