JAKARTA - DPR AS menyepakati upaya pemakzulan kedua terhadap Donald Trump, dengan tuduhan menghasut untuk pemberontakan dalam kerusuhan di Capitol Hill pekan lalu.
Dalam pemungutan suara yang dilakukan DPR AS, sebanyak 232 anggota menyetujui tuduhan dan 197 anggota lainnya menolak. Yang menarik, ada 10 anggota DPR AS dari Partai Republik yang merupakan pendukung Trump, setuju dengan pemakzulan.
Melansir Reuters, sejumlah politisi yang 'menyelingkuhi' Trump sudah beredar beberapa hari lalu. Mereka kecewa dengan kerusuhan di Capitol Hill. Berikut politisi Partai Republik yang menyelingkuhi Trump. Berikut sosok mereka.
LIZ CHENEY
Anggota DPR AS dari Partai Republik Liz Cheney adalah anggota paling senior partainya yang memberikan suara, menentang upaya untuk menantang hasil Electoral College yang mengonfirmasi kekalahan Trump. Putri mantan Wakil Presiden Republik Dick Cheney adalah politisi yang sedang naik daun di partai tersebut.
"Trump memanggil massa, mengumpulkan massa, menyulut serangan di Capitol Hill Rabu lalu. Saya akan memilih untuk mendakwa presiden," tegasnya
ANTHONY GONZALEZ
Gonzalez adalah perwakilan Partai Republik dari Ohio. Dengan pertimbangan matang, ia memilih untuk mendukung pemakzulan.
"Ketika saya mempertimbangkan seluruh cakupan peristiwa menjelang 6 Januari termasuk kurangnya tanggapan Presiden karena Gedung Kongres Amerika Serikat diserang, saya terdorong untuk mendukung pemakzulan," tulisnya di Twitter.
PETER MEIJER
Meijer, anggota baru Kongres dari Grand Rapids, Michigan. Meski mengaku berat hati, ia memberikan suara untuk pemakzulan.
"Presiden mengkhianati sumpah jabatannya dengan berusaha merusak proses konstitusional kami, dan dia bertanggung jawab karena menghasut tindakan kekerasan pemberontakan minggu lalu," katanya dalam sebuah pernyataan.
DAN NEWHOUSE
Newhouse dari negara bagian Washington, mengumumkan niatnya untuk memberikan suara untuk memakzulkan di lantai DPR selama debat Hari Rabu. Ini menarik tepuk tangan dari anggota Partai Demokrat yang hadir.
BACA JUGA:
ADAM KINZINGER
Seorang kritikus Trump, Kinzinger dari Illinois mengatakan Trump melanggar sumpah jabatannya dengan menghasut para pendukungnya untuk memberontak dan menggunakan posisinya untuk menyerang cabang legislatif pemerintah.