Bagikan:

JAKARTA - Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat menghangat, setelah Kremlin memutuskan untuk memanggil pulang Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov, untuk berkonsultasi terkait masa depan hubungan Rusia dengan Amerika Serikat.

Pemanggilan ini dilakukan, setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebutkan ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin akan 'membayar harga', terkait dugaan campur tangan Rusia untuk memengaruhi Pemilu AS November 2020 lalu.  

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut, pemanggilan pulang duta besar mereka, untuk membahas masa depan hubungan kedua negara untuk memastikan hubungan bilateral tidak rusak. 

"Hal utama bagi kami adalah menentukan cara di mana hubungan Rusia - Amerika Serikat yang sulit yang telah menyebabkan jalan buntu Washington dalam beberapa tahun terakhir dapat diperbaiki," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan di situsnya, seperti dilansir Reuters.

"Kami tertarik untuk mencegah degradasi yang tidak dapat diubah jika Amerika menyadari risiko yang terlibat," sambungnya. 

Pernyataan ini dikeluarkan setelah Presiden Joe Biden mengomentari laporan Badan Intelijen Nasional AS, terkait kemungkinan keterlibatan Kremlin dalam memengaruhi Pemilu AS.

Diberitakan VOI sebelumnya, Intelijen Amerika Serikat (AS) menemukan kemungkinan campur tangan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk memengaruhi hasil Pemilu AS 2020 dan memenangkan Donald Trump, dalam laporan yang dikeluarkan Selasa 16 Maret waktu setempat.

Dalam laporan setebal 15 halaman yang dikeluarkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional, sejumlah orang dekat Trump 'bermain' dengan Moskow untuk memperkuat klaim yang dibuat terhadap calon Joe Biden oleh tokoh-tokoh Ukraina yang terkait dengan Rusia di menjelang pemilihan 3 November.

Selain itu, disebutkan pula temuan baru terkait Vladimir Putin yang mengawasi atau setidaknya menyetujui, untuk ikut campur tangan dalam Pemilu AS dan memenangkan Trump.   

"Washington diperkirakan akan menjatuhkan sanksi ke Moskow secepatnya minggu depan karena tuduhan tersebut," kata tiga sumber yang enggan disebut namanya.