Joe Biden Pecahkan Rekor Pemilu AS Kumpulkan Lebih dari 80 Ribu Suara
Presiden AS terpilih, Joe Biden (Instagram/@joebiden)

Bagikan:

JAKARTA - Joe Biden menjadi kandidat presiden pertama Amerika Serikat (AS) yang memenangi lebih dari 80 juta suara. Meski jumlah tersebut sudah pecahkan rekor, suara populer Biden masih cenderung meningkat dalam beberapa hari mendatang seiring proses penghitungan suara yang masih berlanjut.

Mengutip CNN, Rabu, 25 November, hingga Selasa, 24 November malam, Biden telah memenangi lebih dari 80.011.000 suara. Sementara, Presiden Donald Trump memiliki lebih dari 73.800.000 suara.

Biden sendiri telah memenangi 306 suara elektoral. Sedangkan suara Trump 232. Banyak masyarakat AS yang memberi suara melalui pos dalam upaya melindungi diri dari paparan COVID-19 di tengah pandemi global.

Para ahli telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa akan ada penghitungan suara yang panjang yang dapat diperpanjang hingga berhari-hari setelah hari-h pemilu 3 November lalu. Rekor baru yang dibuat Biden memperkuat kemenangan menentukannya atas Trump.

Trump sendiri belum mengakui hasil pemilu, bahkan ketika pemerintahannya telah memulai proses transisi kepresidenan resmi setelah General Services Administrastion (GSA) mengakui kemenangan Biden. GSA telah memberi tahu bahwa pemerintahan Donald Trump siap memulai proses transisi formal.

Hal tersebut disampaikan lewat surat atas nama pimpinan GSA, Emily Murphy. Surat itu adalah langkah penting dalam transisi meski Trump belum mengakui kekalahan, lebih dari dua pekan sejak Biden ditetapkan sebagai pemenang penghitungan suara.

Murphy menyatakan dia tidak ditekan oleh Gedung Putih untuk menunda transisi formal. Ia juga menolak keputusan itu disebut terpaksa diambil karena takut dianggap pilih kasih.

"Ketahuilah bahwa saya mengambil keputusan secara independen, berdasarkan hukum dan fakta yang ada," tulis Murphy.

"Saya tidak pernah secara langsung atau tidak langsung ditekan oleh pejabat Cabang Eksekutif --termasuk mereka yang bekerja di Gedung Putih atau GSA-- sehubungan dengan substansi atau waktu keputusan saya. Untuk lebih jelasnya, saya tidak menerima arahan untuk menunda tekad saya."

Surat itu memperkuat legitimasi kemenangan Biden. Apa yang disampaikan Murphy akan memungkinkan transisi dimulai secara resmi, memungkinkan pejabat GSA saat ini berkoordinasi dengan tim Biden dan menyediakan jutaan dana pemerintah untuk transisi tersebut.

Sejumlah negara bagian juga telah mulai menyertifikasi hasil pemilihan mereka, termasuk Pennsylvania dan Nevada. Keduanya menyelesaikan sertifikasi mereka pada Selasa, 24 November.

Sertifikasi mengikuti pertemuan dramatis dewan pemilihan negara bagian Michigan, yang juga memberikan suara untuk mengesahkan hasil pemilu yang memenangkan Biden setelah salah satu dari dua anggota Partai Republik memutuskan untuk abstain. Selain mulai mengesahkan hasil pemilu, banyak tuntutan hukum Trump yang dibatalkan.

Hal tersebut menandakan bahwa upaya Trump mendelegitimasi --narasi pemilu sarat konspirasi dan persekongkolan-- pemilu hampir berakhir. Tuntutan hukum kampanye Trump untuk menunda sertifikasi pemilu telah ditolak di banyak negara bagian. Tim hukum Trump dianggap gagal memberikan bukti penipuan pemilih yang meluas.