Taiwan Laporkan Tekanan Militer China di Wilayah Udara Mereka
Ilustrasi foto (Sigg Sebastian/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Lalu lintas pesawat tempur Taiwan jauh lebih sibuk. Tahun ini Taiwan melaporkan telah meluncurkan dua kali lipat lebih pesawat tempur untuk mengamankan wilayahnya dari pesawat China.

Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan hal itu untuk menggambarkan peningkatan tantangan keamanan oleh China. Dalam salinan laporan yang diserahkan kepada parlemen kementerian menjelaskan setidaknya angkatan udara telah menerbangkan pesawat tempur sebanyak 4.132 kali. Angka itu naik 129 persen dari tahun lalu.

"China mencoba menggunakan tindakan militer sepihak untuk mengubah status quo keamanan di Selat Taiwan. Dan pada saat yang sama menguji respons kami, meningkatkan tekanan pada pertahanan udara kami dan menyusutkan ruang kami untuk aktivitas," tertulis dalam laporan yang dikutip Reuters, Selasa, 6 Oktober.

Kementerian juga memperingatkan negara tentang perkembangan pesat militer China. Tak hanya itu. Perkembangan itu juga meningkatkan tindakan militer terhadap Taiwan.

Beijing mengakui peningkatan aktivitas militernya ke Taiwan. Mereka menyebutnya sebagai upaya melindungi wilayah kedaulatan sendiri. Di mata China, Taiwan yang demokratis adalah bagian wilayah mereka. China juga mengkritik apa yang sokongan AS terhadap Taiwan yang mereka sebut "persekongkolan Taipei-Washington.

Dalam beberapa pekan terakhir, jet tempur China telah bolak-balik melintasi garis tengah Selat Taiwan, wilayah perairan yang biasa berfungsi sebagai penyangga resmi antarpulau atau daratan. Penerbangan para pilot China lumayan panjang. Mereka bahkan menyentuh zona identifikasi pertahanan.

China mengatakan sangat marah dengan meningkatnya dukungan Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan, termasuk kunjungan pejabat senior AS ke pulau itu yang meningkatkan ketegangan antara China dan AS. Sementara Taiwan tidak dapat bersaing secara numerik dengan angkatan bersenjata China.

Pemimpin Tsai Ing-wen telah mengawasi program modernisasi militer yang bertujuan  membuat angkatan bersenjata pulau itu lebih gesit dan Taiwan lebih sulit untuk menyerang.

Dalam konferensi pertahanan Taiwan-AS, Senin malam, 5 Oktober, Wakil Menteri Pertahanan Chang Guan-chung mengatakan China telah meningkatkan apa yang disebutnya "pelatihan realistis melawan Taiwan."

"Kami mengembangkan sistem yang kecil, banyak, cerdas, tersembunyi, cepat, gesit, berbiaya rendah, dapat bertahan, efektif, mudah dikembangkan, dipelihara dan dilestarikan, serta sulit dideteksi dan dilawan," kata dia

Chang menyerukan peningkatan kerja sama dengan AS yang melampaui penjualan senjata, mengatakan itu akan semakin memperkuat reformasi pertahanan dan modernisasi militer Taiwan.

“Kami juga akan menekankan upaya bersama dalam pelatihan, konsep operasional, penilaian kapabilitas, berbagi intelijen, dan kerja sama persenjataan. Ini sama pentingnya dengan akuisisi perangkat keras,” ujarnya.