Antibodi Monoklonal Regeneron, Kunci Trump Pulih dari COVID-19 Secara Instan
Presiden AS Donald Trump (Instagram/@RealDonaldTrump)

Bagikan:

JAKARTA - Ahli penyakit menular Amerika Serikat (AS) yang terkenal, Anthony Fauci menduga antibodi Regeneron eksperimental sebagai kunci di balik pemulihan kilat Presiden Donald Trump dari COVID-19. Pengobatan eksperimental itu sebelumnya ramai dibicarakan selama Trump dirawat di Pusat Militer Nasional Walter Reed, Jumat, 2 Oktober.

"Sangat mungkin demikian," kata Fauci dalam wawancara bersama CNN, dikutip Selasa, 6 Oktober. Fauci menjelaskan, antibodi monoklonal adalah salah satu pengobatan paling potensial bagi penderita COVID-19. Pengobatan itu "benar-benar menjanjikan bagi para ilmuwan," katanya. 

"Kami pernah menggunakannya di penyakit lain. Antibodi monoklonal Regeneron adalah salah satu dari dua jenis antibodi yang sangat berhasil mengatasi ebola."

Saat ini, antibodi Regeneron tengah dalam tahap ujicoba klinis pada manusia. Namun, antibodi itu dapat diberikan kepada pasien di luar ujiklinis jika dilakukan di bawah program penggunaan obat BPOM AS.

"Presiden mendapatkannya sebagai penggunaan belas kasih dan terlepas dari apakah itu membuatnya lebih baik atau tidak, saya sangat curiga. Tapi jelas Anda tidak dapat membuktikannya sampai melakukan sejumlah penelitian yang membuktikan bahwa itu benar-benar bekerja," ucapnya.

Selain terapi Regeneron, Trump juga diberikan sejumlah infus berisi obat antivirus remdesivir dan steroid dexamethason. Meski begitu, Fauci mengingatkan agar Trump waspada.

Kondisi kesehatan Trump mungkin baik hari ini. Tapi, kondisi itu bisa berbalik 180 derajat dalam beberapa waktu mendatang. Kondisi terbalik yang dimaksud Fauci adalah bahwa obat bisa bereaksi ke arah yang salah dan memicu masalah kesehatan baru bagi Trump.

"Saya tidak terlibat dalam perawatan utamanya. Tapi masalahnya adalah dia masih cukup awal dalam penyakit ini. Sehingga bukan rahasia lagi jika terkadang Anda melihat perjalanan klinis orang lain, dalam lima hingga delapan hari, (mereka) mengalami kondisi sebaliknya," katanya.

"Itu mungkin tidak akan terjadi, tapi mereka harus mengetahuinya. Dia (Trump) tahu. Para dokter tahu itu. Jadi mereka akan mengawasinya. Mereka akan mencoba dan melakukannya dalam lingkup Gedung Putih, bukan di rumah sakit," ucapnya.

Trump meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed pada Senin sore, 5 Oktober. Ia kembali ke Gedung Putih setelah mendapat perawatan selama empat hari. Dia menyatakan dirinya sudah merasa sehat.

"Anda tidak akan keluar (dari rumah sakit) hingga beberapa hari untuk menjalani (perawatan) dengan baik. Tapi dia (Trump) terlihat sangat baik. Maksud saya, Anda tidak perlu diberi tahu soal itu. Anda bisa melihat sendiri cara dia keluar dari helikopter," tambah Fauci.