AS Setujui Obat Ebola dari Regeneron, Produsen yang Ciptakan Antibodi Campuran untuk COVID-19 Trump
Gambar penanganan virus ebola (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan telah menyetujui campuran tiga antibodi dari Regeneron Pharmaceuticals sebagai pengobatan pertama untuk virus ebola.

Melansir Fox Business, Kamis, 15 Oktober, campuran tersebut adalah Inmazeb, obat yang disuntukkan ke pembuluh darah. Obat itu telah diizinkan untuk digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak setelah ujiklinis terhadap 382 orang yang terinfeksi virus ebola zaire.

“Hal yang kami lakukan hari ini menunjukkan komitmen yang dijalankan FDA dalam merespons ancaman terhadap kesehatan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, berdasarkan pada sains dan data,” kata Komisioner FDA, Stephen Hahn, dalam pernyataan.

Sebelumnya, FDA telah memberi persetujuan untuk Ervebo sebagai vaksin pencegahan penyakit ebola pertama. Persetujuan diberikan pada Desember 2019.

Perusahaan Regeneron menyebut pihaknya juga telah berbicara dengan FDA mengenai pemberian izin penggunaan darurat bagi campuran dua antibodi yang dikembangkannya untuk COVID-19. Campuran dua antibodi yang dimaksud adalah yang diberikan pada Presiden AS Donald Trump.

Dua pengobatan Regeneron itu merupakan kelas obat yang dikenal dengan istilah “antibodi monoklonal”, yakni salinan antibodi yang dibuat dari antibodi sistem imun sebagai senjata utama melawan infeksi.