JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji pasukan pertahanan udara negaranya, setelah Rusia melancarkan serangan drone terbesar terhadap Kyiv sejak perang dimulai.
"Kalian adalah pahlawan," kata Presiden Zelensky, setelah komandan militer mengatakan sebagian besar drone kamikaze yang diluncurkan oleh Rusia telah dijatuhkan, melansir BBC 29 Mei.
Namun dua orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat puing-puing reruntuhan bangunan akibat serangan yang dilancarkan tentara Moskow.
Rusia telah meningkatkan serangannya terhadap Kyiv dalam beberapa pekan terakhir, berusaha untuk membanjiri pertahanan ibu kota.
Serangan sebelum fajar itu terjadi pada Hari Minggu terakhir di Bulan Mei, saat ibu kota Ukraina merayakan Hari Kyiv, hari jadi berdirinya kota itu 1.541 tahun yang lalu. Hari itu biasanya ditandai dengan bazar jalanan, konser langsung dan pameran museum khusus, yang rencananya akan diadakan tahun ini juga, tetapi dalam skala yang lebih kecil.
Sementara itu, Wali Kota Kyiv Vitaliy Klitschko menggambarkan serangan yang dilakukan sebagai "besar-besaran", mengatakan drone "tiba dari beberapa arah sekaligus".
Beberapa bangunan, termasuk pabrik tembakau, terbakar setelah terkena pecahan pesawat tak berawak.
Di tempat lain, di Kota Zhytomyr di barat laut Ukraina, setidaknya 26 bangunan tempat tinggal serta sekolah dan unit medis rusak, menurut situs berita online Ukrayinska Pravda.
Penduduk Kyiv Anastasiia mengatakan bahwa dia tertidur di rumah ketika dia terbangun oleh suara drone yang terbang "sangat dekat" ke jendelanya.
"Saya kemudian melihat kilatan cahaya besar di dalam flat... sangat terang sehingga saya tidak bisa melihat apa-apa," katanya kepada BBC, seraya menambahkan bahwa suara ledakan terdengar "dua atau tiga detik setelah kilatan. Itu sangat keras, seperti guntur".
"Cahaya terang berubah menjadi kegelapan total. Saya ingin memeriksa apakah ada kerusakan. Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya shock jadi saya tidak merasa takut. Saya tidak mengerti apakah saya dan flat saya baik-baik saja," ungkapnya.
Komandan militer Ukraina mengatakan, pasukan pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh 58 dari 59 drone buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia.
"Setiap kali Anda menembak jatuh drone dan misil musuh, nyawa terselamatkan... Anda adalah pahlawan," ujar Presiden Zelensky, memuji angkatan udaranya.
"Sebagian besar kehancuran dapat dihindari, dan sebagian besar nyawa yang bisa diambil oleh (drone) Shahed ini diselamatkan. Saya berterima kasih kepada setiap orang yang memungkinkan," tambah Presiden Zelensky dalam pidato malam harinya.
Dalam serangannya baru-baru ini, Rusia - yang meluncurkan invasi skala penuh pada Februari 2022 - telah menggunakan apa yang disebut drone kamikaze serta berbagai rudal jelajah dan balistik.
Analis mengatakan, Moskow berusaha untuk menguras dan merusak pertahanan udara Ukraina menjelang serangan balasan yang telah lama diharapkan.
Terpisah, salah satu pejabat keamanan paling senior Ukraina mengatakan pada Hari Sabtu, negaranya siap untuk meluncurkan operasi semacam itu.
BACA JUGA:
Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan serangan untuk merebut kembali wilayah dari pasukan pendudukan Presiden Vladimir Putin dapat dimulai "besok, lusa atau dalam seminggu".
Diketahui, Ukraina telah merencanakan serangan balasan selama berbulan-bulan. Tetapi mereka memerlukan waktu sebanyak mungkin, untuk melatih pasukan dan menerima peralatan militer dari sekutu Barat.
Sementara itu, pasukan Rusia telah mempersiapkan pertahanan mereka di wilayah yang direbut di tenggara Ukraina.