JAKARTA - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah menunjuk sebuah panel untuk menyelidiki tuduhan Amerika Serikat, mengenai adanya kapal Rusia yang mengumpulkan senjata dari sebuah pangkalan angkatan laut di dekat Cape Town tahun lalu, demikian ungkap Kantor Kepresidenan dalam sebuah pernyataan pada Hari Minggu.
Duta Besar AS untuk Afrika Selatan Reuben Brigety mengatakan pada 11 Mei, ia yakin sebuah kapal Rusia, yang berlabuh di pangkalan angkatan laut di Simonstown, Western Cape, pada Bulan Desember tahun lalu, membawa senjata dari Afrika Selatan.
Tuduhan itu telah dibantah oleh Afrika Selatan, menyebabkan perselisihan diplomatik antara AS, Afrika Selatan dan Rusia, serta mempertanyakan posisi non-blok Afrika Selatan dalam konflik Ukraina.
Afrika Selatan mengatakan, mereka tidak memihak dan abstain dalam pemungutan suara atas resolusi-resolusi PBB mengenai perang Rusia-Ukraina.
"Presiden memutuskan untuk membentuk penyelidikan karena keseriusan tuduhan-tuduhan tersebut, tingkat kepentingan publik dan dampak masalah ini terhadap hubungan internasional Afrika Selatan," kata pernyataan Kantor Kepresidenan, melansir Reuters 28 Mei.
Panel beranggotakan tiga orang ini akan diketuai oleh Phineas Mojapelo, mantan wakil ketua hakim di Provinsi Gauteng. Dua anggota lainnya adalah Advokat Leah Gcabashe, yang merupakan mantan pemimpin bukti untuk penyelidikan korupsi negara yang berakhir tahun lalu, dan Enver Surty, mantan wakil menteri pendidikan dasar.
Dikatakan, panel ini memiliki waktu enam minggu untuk melakukan penyelidikan mengenai tuduhan tersebut.
BACA JUGA:
Kerangka acuan untuk panel tersebut termasuk menetapkan siapa yang mengetahui kedatangan kapal kargo tersebut, isi yang dimuat dan dibongkar, dan "apakah kewajiban konstitusional, hukum, atau kewajiban lainnya telah dipenuhi sehubungan dengan kedatangan kapal kargo tersebut."
Presiden Ramaphosa diharapkan menerima laporan akhir dalam waktu dua minggu setelah penyelidikan tuduhan tersebut selesai dilakukan.