JAKARTA - Eks Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto 'dikirim' ke tempat khusus (patsus) Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok. Penempatan ini buntut ketidakprofesionalan penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.
"Ya betul (ditempatkan di patsus Mako Brimob, red)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin, 22 Agustus.
Kendati demikian, tak dipaparkan secara gamblang sejak kapan dikirim ke patsus Mako Brimob.
Diduga, dengan Kombes Budhi Herdi Susianto yang ditempatkan di patsus, jumlahnya anggota yang terbukti melakukan pelanggaran bertambah menjadi 17 orang.
Sebab, sebelumnya disebutkan ada 16 orang yang telah dikirim ke patsus yang 10 di antaranya di Provos Polri dan sisanya di Mako Brimob Polri.
"Jumlah sementara 16 orang," kata Dedi.
BACA JUGA:
Terlepas hal itu, Polri juga sempat mengumumkan ada lima anggota yang diduga kuat melanggar pidana dalam penanganan kasus Brigadir J.
Mereka antara lain, mantan Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan, mantan Kaden A Biropaminal Divisi Propam Polri Kombes Agus Nurpatria, kemudian Wakaden B Biropaminal Divisi Propam Polri AKBP Arif Rahman Arifin.
Lalu mantan PS Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Kompol Baiquni Wibowo, serta mantan PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Kompol Chuk Putranto.
Mengingat lagi pernyataan Kombes Pol Budhi Susianto
12 Juli lalu, Kombes Budhi Herdi Susianto menggelar konferensi pers. Salah satu poinnya, menjelaskan alasannya polres baru mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir J yang saat itu dia sebut akibat peristiwa tembak menembak.
Menurutnya pihaknya telah melakukan penyelidikan sejak mendapatkan laporan dari maysarakat pada Jumat, 8 Juli. Diketahui pelaporan itu dilakukan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Kita sampaikan bahwa, pada hari jumat sesaat kami setelah menerima laporan masyarakat tentang adanya peristiwa tersebut. Kami melakukan proses tindakan kepolisian dan apa yang kami lakukan semua pada saat itu," kata Budhi.
"Mungkin teman-teman pada saat itu karena malam idul adha ya karena ada sebagian yang Iduladhanya hari sabtu sehingga temen-teman mungkin banyak konsen ke idul adha jadi tidak konsentrasi ke polres, padahal polres sedang melakukan olah TKP," tambahnya.
Ia menegaskan bentukan penyelidikannya yang dilakukan pihaknya serupa dengan laporan-laporan lain dari masyarakat yakni memanggil tim Inafis hingga Tim Identifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan insiden penembakan tersebut.
"Kami memanggil tim inafis, tim identitfikasi, kami juga memanggil palang hitam, mobil ambulans dan sebagainya semua disana proses yang dilaksanakan sudahsesuai standar prosedur sop kepolisian dalam menangani perkara atau laporan masyarakat," tutupnya.