JAKARTA - Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) pada Hari Kamis mendesak Israel menarik pasukannya dari wilayah Lebanon selatan tepat waktu berdasarkan kesepakatan dengan kelompok militan Lebanon Hizbullah.
Dalam sebuah pernyataan, UNIFIL menyuarakan kekhawatiran atas apa yang disebutnya sebagai penghancuran berkelanjutan oleh pasukan Israel di kawasan permukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur di Lebanon selatan, yang dianggapnya sebagai pelanggaran Resolusi PBB 1701.
"UNIFIL terus mendesak penarikan Pasukan Pertahanan Israel tepat waktu dan pengerahan Angkatan Bersenjata Lebanon (menggantikan Hizbullah) di Lebanon selatan, bersamaan dengan penerapan penuh Resolusi 1701 sebagai jalan komprehensif menuju perdamaian," kata pernyataan itu, melansir Reuters 27 Desember.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki kritik UNIFIL dan menolak berkomentar lebih lanjut untuk saat ini.
Gencatan senjata tersebut menandai berakhirnya konfrontasi paling mematikan antara Israel dan Hizbullah sejak perang enam minggu mereka pada tahun 2006.
Israel dan Hizbullah menyepakati gencatan senjata pada 27 November. Gencatan senjata selama 60 hari yang ditengahi Amerika Serikat itu memerintahkan penarikan militer Israel secara bertahap setelah lebih dari setahun perang, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006 yang mengakhiri konflik besar terakhir mereka.
Berdasarkan perjanjian tersebut, para pejuang Hizbullah harus meninggalkan posisi di Lebanon selatan dan bergerak ke utara Sungai Litani, yang mengalir sekitar 20 mil (30 km) di utara perbatasan dengan Israel, bersamaan dengan penarikan penuh pasukan Israel dari selatan.
BACA JUGA:
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata dengan Hizbullah, pasukan Israel memiliki waktu hingga 60 hari untuk mundur dari Lebanon selatan, tetapi tidak ada pihak yang dapat melancarkan operasi ofensif.
Militer Lebanon mengatakan sedang menindaklanjuti dengan UNIFIL dan komite yang mengawasi perjanjian tersebut, mengenai apa yang disebutnya sebagai serangan mendalam pasukan Israel ke beberapa wilayah di wilayah Lebanon selatan.
UNIFIL sendiri menegaskan kembali kesiapannya untuk memantau wilayah selatan Sungai Litani, guna memastikan wilayah tersebut bebas dari personel bersenjata dan senjata, kecuali milik pemerintah Lebanon dan UNIFIL.