Glock 17 Milik Bharada E Tim Penembak Nomor 1 di Brimob, Akhiri Hidup Brigadir Josua
Ilustrasi Glock 17 Photo by Jacob Boavista on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Rumah singgah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tiba-tiba bak lokasi pengambilan gambar film action. 12 peluru dari 2 senjata berbeda ditembakan di dalam rumah ini.

Yang perlu diketahui, ini bukanlah kediaman resmi Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Rumah ini cuma tempat singgah bagi keluarga Irjen Ferdy Sambo untuk melakukan isolasi mandiri. Rumah pribadi Irjen Sambo sendiri tidak jauh dari sini, cuma sekitar 1 km.

Peristiwa berdarah itu terjadi Jumat 8 Juli sekitar pukul 17.00 WIB. Istri Irjen Sambo yang baru saja pulang dari luar kota, kelelahan hingga tertidur di dalam kamar. Di saat inilah --kata polisi-- Brigadir Josua kemudian masuk dan melakukan pelecehan.

"Ibu sempat teriak dan kemudian sempat minta tolong kepada personel lain yang memang ada di rumah tersebut. Jadi ibu teriak minta tolong kepada saudara R dan saudara M. Berapa kali minta tolong dan teriakan ini rupanya membuat saudara J panik sehingga pada saat itu juga mendengar suara langkah yang turun dari kebetulan saudara R di lantai 2 rumah tersebut bersama dengan saksi K," jelas Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di Mapolres Jaksel, Selasa 12 Juli.

"Baru separuh tangga kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut dan menanyakan ada apa. Bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," lanjutnya.

Tembakan yang dilepaskan Brigadir Josua tidak mengenai Bharada E dan cuma terkena tembok. Bharada E coba berlindung di balik tangga mengarah ke atas.

"Karena saudara R juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi penembakan," sambung dia.

Polres Jakarta Selatan lalu melakukan olah TKP.

"Di mana dari hasil autopsi tersebut kami mendapatkan bahwa ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar. Dan satu proyektil bersarang di dada," lanjutnya lagi.

Bharada E menggunakan senjata Glock 17 dengan jumlah butir maksimum 17 butir peluru. Polres Jaksel menemukan sisa dalam magasin tersebut 12 peluru.

"Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan,"

Sedangkan Birgadir Josua menggunakan senjata jenis HS dengan 16 peluru di magasennya.

"Dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magasen," tandasnya.