Pejabatnya Ada di Korea Selatan, Apple Bakal Gandeng Perusahaan Negeri Ginseng Bangun Kendaraan Listrik?
JAKARTA - Raksasa teknologi asal Amerika Serikat Apple, disebut tengah menjalin kontak dengan beberapa produsen komponen kendaraan listrik asal Korea Selatan, menurut sumber industri yang mengetahui hal ini.
Sejak tahun lalu, Apple disebut-sebut berencana untuk terjun ke bisnis kendaraan listrik. Hanya saja, seperti pengembangan produk-produk terdahulu seperti iPhone, iPad hingga MacBook, yang memanfaatkan fasilitas manufaktur lewat pihak ketiga.
Strategi ini pula yang disebut hendak ditempuh Apple dalam memproduksi kendaraan listriknya. Sumber industri mengatakan bahwa produsen baterai kendaraan listrik Korea dan komponen lainnya akan dapat mengambil manfaat dari strategi bisnis Apple.
"Pejabat Apple telah berada di Korea untuk pembicaraan bisnis dengan mitra Korea di sektor semikonduktor dan layar. Seperti yang terlihat dalam bisnis ponsel pintar Apple, perusahaan sedang mencari mitra bisnis di Korea untuk bisnis kendaraan listriknya," seorang eksekutif industri senior yang terlibat langsung dengan Apple mengatakan kepada The Korea Times, seperti dikutip Senin 9 Agustus.
"Tanpa kemitraan dengan vendor Korea, Apple tidak akan dapat menyelesaikan rencana bisnis kendaraan listriknya. Sejauh yang saya tahu, Apple telah berbicara dengan LG, SK dan Hanwha, meski pembicaraan masih dalam tahap awal," sambungnya.
Apple dilaporkan mengirim anggota tim proyek bisnis kendaraan listriknya ke Korea Selatan, untuk mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari SK Group dan pembuat komponen mobil, menurut laporan lokal. Laporan-laporan ini mendukung kemungkinan Apple akan bekerja sama dengan perusahaan Korea untuk bisnis kendaraan listriknya.
Sejumlah perusahaan Negeri Ginseng yang disebut-sebut berpotensi melakukan kontak dengan Apple di antaranya, produsen baterai kendaraan listrik SK Innovation yang merupakan anak usaha SK Group, serta LG Electronics.
Baru-baru ini, LG mendirikan usaha patungan, LG Magna e-Powertrain, bersama dengan pembuat suku cadang mobil yang berbasis di Kanada Magna International.
Perwakilan dari SK dan LG Electronics mengatakan, sulit untuk mengkonfirmasi apakah pertemuan tersebut terjadi. The Korea Times adalah yang pertama melaporkan bahwa LG Magna sangat dekat untuk memenangkan pesanan volume untuk memproduksi kendaraan listrik generasi pertama Apple.
Sementara, Apple sendiri disebut sedang mempertimbangkan untuk menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP), yang cenderung tidak terlalu panas dan karenanya lebih aman, dibandingkan dengan baterai lithium-ion, yang saat ini diproduksi oleh sebagian besar pembuat baterai Korea.
Terbuat dari lithium dan besi fosfat, baterai LFP menunjukkan kinerja yang lebih lemah pada suhu yang lebih dingin daripada baterai lithium-ion, tetapi harganya lebih murah. Dalam bisnis baterai LFP, produsen China daratan memimpin, karena tidak ada produsen Korea yang memproduksi baterai.
Mengingat fakta bahwa perusahaan baterai Korea tidak memproduksi baterai LFP dan pembuat baterai China daratan berada di garis depan bisnis baterai LFP, pandangan industri adalah bahwa Apple kemungkinan akan menggunakan baterai LFP dari vendor China ini.
Menurut China Automotive Battery Research Institute, pembuat baterai China seperti CATL dan BYD menyediakan baterai LFP sebesar 30,8 gigawatt-jam tahun lalu, yang menyumbang 47 persen dari seluruh pasar baterai kendaraan listrik.
Baca juga:
- Siapa Alan Turing, Gay Pemecah Kode Enigma Nazi di Uang 50 Poundsterling Baru
- Akali Aturan Pandemi untuk Liburan di Eropa, Konglomerat Rusia Pilih Jet Pribadi
- Deretan Museum dan Galeri Ini Bisa Anda Kunjungi Usai Pandemi COVID-19
- Asa ESA Terbangkan Astronot Difabel dan Dua Stasiun Luar Angkasa di Bulan
Untuk diketahui, guna mendukung kendaraan listriknya di pasar Amerika Serikat, Apple juga diperkirakan akan memperkuat hubungan dengan perusahaan baterai Korea.
Ini Seiring tantangan yang berkembang dari China, sementara Presiden Joe Biden bergerak untuk merevitalisasi kapasitas manufaktur domestik dan menciptakan lebih banyak pekerjaan lokal di bisnis ramah lingkungan, terutama kendaraan listrik.
Karena Presiden Biden berencana untuk memberikan potongan penjualan dan insentif pajak untuk pembelian kendaraan listrik yang diproduksi di sana, penting bagi pembuat mobil untuk membangun jalur produksi kendaraan listrik di Negeri Paman Sam.
Sementara, LG Energy Solution dan SK Innovation telah beroperasi atau sedang dalam proses membangun fasilitas manufaktur baterai di Amerika Serikat, dengan Samsung SDI mengatakan bahwa mereka juga mempertimbangkan untuk membangun pabrik baterai di sana.