Bagikan:

JAKARTA - Lima puluh sembilan operator taksi, PO bus dan perusahaan ekspedisi di Korea Selatan, setuju untuk bergabung dalam gerakan ramah lingkungan, dengan menggunakan armada kendaraan bebas karbon mulai tahun 2030.

Diinisiasi oleh perusahaan penyewaan transportasi Bulan Maret lalu, gerakan ramah lingkungan ini didukung oleh sekitar 111 perusahaan lokal, termasuk perusahaan di bidang manufaktur dan keuangan.

Terbaru, empat perusahaan ekspedisi logistik Lotte Global Logistics, CJ Logistics, SK Networks dan Hyundai Glovis bersama 55 operator bus dan taksi di Negeri Ginseng bergabung dengan gerakan ini. 

Disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Han Jeung-ae, masing-masing perwakilan perusahaan mengikuti seremoni gerakan ramah lingkungan di The-K Hotel Seoul, Gangnam pada 26 Mei lalu.

Menteri Han mengatakan, pemerintah akan melakukan lebih banyak persiapan untuk mendukung perusahaan yang berkomitmen untuk mengoperasikan kendaraan bebas karbon. Misalnya menyiapkan lebih banyak stasiun pengisian nasional di garasi umum untuk bus dan taksi dan di depot logistik untuk truk pengiriman, dan memprioritaskan perusahaan dalam menawarkan subsidi pemerintah yang diperlukan untuk membeli atau menyewa kendaraan bebas karbon.

bus ramah lingkungan
Ilustrasi bus listrik di Korea Selatan. (Sumber: Yonhap via Korea Times)

"Transisi bus dan taksi yang penting bagi masyarakat untuk kendaraan bebas karbon, berkontribusi banyak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan aerosol yang mengancam lingkungan negara. dan kesehatan masyarakat," papar Menteri Han seperti melansir Korea Times.

"Saya berharap inisiatif ini akan menyebar ke seluruh negara kita, karena industri transportasi kita memimpin gerakan penetralan karbon ini," sambungnya.

Total ada 8.385 kendaraan yang dioperasionalkan oleh ke-59 perusahaan ini, di mana 458 di antaranya sudah bebas karbon. Dimulai dengan 57 kendaraan ramah lingkungan tahun ini, empat perusahaan logistik berencana membeli atau menyewa 800 kendaraan ramah lingkungan pada tahun 2025 dan 2.500 pada tahun 2030. 

Operator taksi dan bus juga berencana untuk memperkenalkan 380 kendaraan ramah lingkungan tahun ini untuk kemudian ditambah sebanyak  2.900 kendaraan pada tahun 2025 dan selanjutnya menjadi 5.900 kendaraan di tahun 2030.

Jika rencana tersebut tercapai, sekitar 1,29 juta kendaraan yang dioperasikan oleh 111 perusahaan akan menjadi kendaraan listrik atau hidrogen pada akhir tahun 2030 di Korea Selatan.

"Itu sekitar 33,5 persen dari tujuan pemerintah untuk memiliki 3,85 juta kendaraan bebas karbon di negara ini," kata seorang pejabat kementerian.

"Kendaraan seperti itu kebanyakan berjalan di dekat daerah pemukiman penduduk dan emisinya menyebabkan banyak polusi udara. Jadi peralihan ke kendaraan ramah lingkungan harus dilakukan," tandasnya.