Bagikan:

JAKARTA - Regulator penerbangan utama Eropa mengumumkan, jika tidak ada aral melintang, taksi terbang bisa memulai layanan umum di benua tersebut pada tahun 2024 mendatang.

Lebih dari setengah lusin perusahaan Eropa telah mengumumkan perkembangan kendaraan Urban Air Mobility (UAM) untuk digunakan penumpang, atau diubah menjadi kargo tak berawak untuk pengiriman pasokan medis.

"Saya yakin penggunaan komersial taksi terbang dapat mulai dilakukan pada 2024 atau 2025," kata Patrick Ky, direktur eksekutif Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA), melansir Reuters, Kamis 20 Mei.

EASA mengutip angka yang menunjukkan pasar UAM diprediksi mencapai 4,2 miliar euro di Eropa pada tahun 2030, menciptakan 90.000 pekerjaan. Sekitar 31 persen pasar global untuk teknologi baru akan berbasis di Eropa.

Ky mengatakan, EASA telah memulai proses sertifikasi beberapa desain dan mengharapkan persetujuan pertama untuk mesin ringan sekitar tahun 2024.

taksi terbang
Ilustrasi taksi udara. (dok. Volocopter)

Startup Jerman Volocopter dan pendukung proyek lain seperti Aeroports de Paris berharap dapat mendemonstrasikan teknologi ini pada waktunya untuk Olimpiade Paris pada 2024.

"Seberapa cepat kendaraan tersebut memasuki layanan juga akan tergantung pada persetujuan operasional yang memeriksa apakah mereka terbang di atas pusat kota atau potensi bahaya seperti kereta api," tukas Ky.

"EASA berfokus pada proyek yang melibatkan kendaraan pilot untuk penumpang dan drone tanpa awak untuk pengiriman kargo. Kendaraan yang sepenuhnya otonom masih beberapa tahun lagi," imbuhnya.

Ky berbicara ketika agen yang berbasis di Cologne merilis sebuah penelitian yang menunjukkan dukungan publik yang luas untuk kendaraan bertenaga listrik seperti itu, yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal.

Sekitar 71 persen orang yang disurvei di enam wilayah perkotaan menyatakan minatnya untuk menggunakan taksi udara atau layanan pengiriman atau keduanya, dan kategori terbesar dari mereka yang disurvei, sekitar 41 persen mengatakan, kegiatan medis darurat akan paling menguntungkan dari adanya layanan ini.

Untuk diketahui, keselamatan adalah perhatian utama drone dan taksi, serta kebisingan, terutama dalam kasus kendaraan penumpang.

Mayoritas orang yang disurvei oleh EASA juga menyatakan keprihatinan tentang dampaknya pada burung atau serangga. Sementara keamanan siber menempati urutan teratas dari daftar kekhawatiran potensial, terutama untuk drone.